Theopini.id – Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional, Djoko Priyono mengatakan capaian proyek peningkatan kilang atau refinery development master plan (RDMP) Balikpapan, Kalimantan Timur sebesar 46,92 persen.
“Capaian proyek RDMP Baikpapan itu, melampaui target yang ditetapkan pada 2021 sebesar 45,54 persen,” ungkap Djoko Priyono, dikutip dari Tempo.co, Minggu 9 Januari 2022.
Realisasi proyek RDMP Balikpapan meliputi tahap engineering yang mencapai 9,69 persen, procurement mencapai 25,32 persen, konstruksi 11,79 persen, dan commissioning mencapai 0,12 persen.
Dia mengatakan, proyek RDMP Balikpapan hingga akhir 2021 telah memiliki tingkat tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sebesar 30,06 persen, atau senilai Rp8,4 triliun, dari target TKDN hingga sekitar 35 persen.
Partisipasi perusahaan nasional (vendor dan manufaktur), dalam proyek RDMP Balikpapan mencapai 73 vendor, dengan 174 paket pengadaan manufaktur lokal.
Proyek ini juga secara langsung sudah mulai berkontribusi terhadap perekonomian karena hingga Desember 2021 telah melibatkan sebanyak 79 kontraktor/subkontraktor dengan 138 paket pengerjaan, dan menyerap sebanyak 10.048 tenaga kerja lokal.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan, pengerjaan proyek RDMP Balikpapan, hingga akhir Desember 2021 telah mencapai 46,92 persen, dengan target penyelesaian pada 2024.
“Kami terus mengejar penyelesaian proyek itu untuk dapat meningkatkan kapasitas dan juga peningkatan kualitas pengolahan kilang,” kata Nicke saat meninjau kawasan Proyek RDMP Balikpapan, Sabtu, 8 Januari 2022.
Dia memastikan proyek pengembangan kilang Balikpapan dan Lawe-lawe tetap berjalan, meskipun di tengah pandemi Covid-19.
“Kendala pasti ada seperti pengadaan barang dari luar karena pelabuhan sejumlah negara sempat lockdown akibat pandemi. Namun, proyek strategis nasional ini ditargetkan selesai tepat waktu pada November 2024,” kata Nicke.
Dia menjelaskan, proyek RDMP ini sangat strategis terhadap upaya peningkatan ketahanan energi nasional.
Kapasitas produksi produk BBM dan non-BBM RDMP Balikpapan akan meningkat menjadi 360 ribu barel per hari (MBOPD) dari sebelumnya sebesar 260 MBSD.
Selain itu, RDMP Balikpapan bertujuan meningkatkan kualitas produk BBM menjadi Euro V dan target penyerapan TKDN minimum 30 persen.
“Kompleksitas kilang juga akan bertambah sehingga bisa menghasilkan produk-produk yang memiliki nilai jual lebih tinggi dan bisa mengolah minyak mentah dengan kandungan sulfur lebih tinggi,” pungkasnya.***
Komentar