Theopini.id – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar meminta warga untuk tenang, tidak panik dan tetap harus siap siaga, dalam menghadapi kasus infeksi Covid-19 varian Omicron, yang diprediksi puncaknya akan terjadi pada pertengahan Februari atau awal Maret 2022.
““Tentu harus ada peran aktif seluruh warga desa, harus konsisten menegakkan protokol kesehatan dan melakukan pengawasan terhadap pendatang secara ketat,” kata Gus Halim panggilan akrabnya, di Jakarta, Senin 24 Januari 2022.
Menurut dia, pemerintah telah menyiapkan sejumlah langkah mitigasi untuk mengantisipasi puncak infeksi Covid-19 varian Omicron ini.
Di antaranya melakukan akselerasi vaksin Booster, penegakan protokol kesehatan lebih masif, hingga persyaratan masuk ke tempat publik hanya yang sudah divaksinasi 2 kali.
“Alhamdulilllah, setelah menggratiskan vaksin, bapak presiden juga telah menggratiskan booster. Untuk itu, kami semua menyampaikan terima kasih kepada bapak Presiden Joko Widodo, atas kebijakan Vaksin Covid-19 dan vaksin booster gratis untuk seluruh warga Indonesia,” tegasnya
Gus Halim juga meminta para relawan desa serta para elemen desa, di antaranya tokoh agama, tokoh masyarakat, pengurus tempat ibadah, pengelola tempat wisata, serta pengelola pasar-pasar tradisional serta pihak lain yang dianggap perlu untuk saling berkoordinasi dalam rangka pencegahan dan penegakan disiplin sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Selain itu, ia juga terus mendorong percepatan pencapaian secara merata target vaksinasi dosis pertama dan kedua di desa masing-masing. Ia menginginkan, adanya inovasi kreatifitas desa dalam pelayanan vaksinasi untuk mempercepat pencapaian vaksinasi dosis lengkap, sesuai target yang sudah ditetapkan.
“Untuk desa-desa yang ada destinasi wisatanya, saya harap sudah terintegrasi dengan aplikasi peduli lindungi. Hal ini dikarenakan Kawasan wisata rata-rata mobilitasnya tinggi. Saya percaya, melalui sinergitas kita semua di tingkat Desa dan koordinasi yang instens, maka pencegahan dan penanggulangan covid-19 pada tahun 2022 masuk desa, dapat berjalan dengan baik,” ujarnya.
Terakhir, Gus Halim meminta seluruh elemen desa untuk mengoptimalkan pengalokasian dan penggunaan dana desa dalam rangka penanganan Covid-19, termasuk untuk pemulihan ekonomi melalui skema-skema yang telah ditetapkan.
Seperti diketahui, penanggulangan pandemi Covid-19 di desa, pada aspek ekonomi, salah satunya melalui kegiatan Padat Karya Tunai Desa (PKTD), yang diarahkan untuk menyerap pengangguran desa, terutama dari keluarga miskin dan kelompok marjinal lainnya.
”Dampak positif PKTD dapat dirasakan desa diantaranya berperan efektif menjadi tameng pengangguran dan kemiskinan di desa, menjadi benteng terakhir desa dari gempuran Covid-19. Melalui Permendesa PDTT Nomor 7 tahun 2021 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa tahun 2022, semuanya diarahkan untuk penanganan dampak pandemi Covid-19 di desa. Ini saya minta benar-benar dioptimalkan,” pungkasnya.
Laporan : Novita Ramadhan/**
Komentar