PARIMO, theopini.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Parigi Moutong (Parimo) Sulawesi Tengah, mengingatkan ibu hamil untuk menyiapkan empat calon pendonor darah, untuk mengantisipasi terjadinya penindakan lanjutan saat proses persalinan.
“Kami telah menekankan kepada pengelola darah di Puskesmas, setiap ibu hamil itu harus ada empat calon pendonor darah. Jadi itu wajib ada,” ungkap Kepala Seksi Kesehatan Tradional, Dinkes Parimo, Mediawati, S. Farm.Apt, saat ditemui di Parigi, belum lama ini.
Dia mengatakan, menyiapkan calon pendonor darah perlu dilakukan, untuk mengantisipasi, apabila saat sang ibu hamil akan menjalani proses persalinan dan terpaksa harus dirujuk ke rumah sakit.
Sehingga, saat mendapatkan penanganan di rumah sakit, seperti operasi tidak kesulitan lagi mencari calon pendonor darah.
“Ini yang kami harapkan, sebab selama ini pemahaman masyarakat untuk menyiapkan pendonor masih sangat rendah,” kata dia.
Namun kata dia, Dinkes Parimo tetap bertanggung jawab dengan menjamin kebutuhan darah ibu hamil yang akan menjalani proses persalinan.
Jaminan tersebut, yakni dengan membentuk komunitas pendonor darah yang telah ada sejak 2019. Anggota di komunitas itu, kapan saja akan siap memberikan darahnya untuk didonorkan ketika dibutuhkan.
“Anggota komunitas pendonor darah ini, adalah pendonor darah suka rela, berusia produktif. Komunitas ini yang aktif berjumlah sebanyak 32 orang seluruhnya di Kecamatan Parigi,” kata dia.
Menurutnya, para anggota komunitas akan langsung melakukan donor darah jika sudah waktunya untuk mendonor. Kecuali, untuk yang bergolongan darah AB, dan B, karena dinilai langkah dan sulit dicari.
“Tetapi meskipun ada komunitas ini, masyarakat tidak harus mengabaikan atau tidak menyiapkan calon pendonornya,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga rutin melakukan kegiatan aksi donor darah sejak 2020. Meskipun tak terlaksana diseluruh Kabupaten Parimo, namun kegiatan tersebut dilakukan setiap tahun, di kecamatan yang memang telah disurvei menghasilkan banyak kantong darah setiap kegiatan.
“Tahun kemarin kami laksanakan donor darah di Sausu, Tada, dan Ampibabo. Ketiga kecamatan ini setiap aksi donor darah selalu menghasilkan kantong darah yang banyak,” ujarnya.
Dia menuturkan, tahun ini pihaknya akan melakukan sosialisasi tentang pentingnya donor darah ke pemerintah desa.
Diharapkan dari edukasi itu, pemerintah desa dapat menganggapnya transportasi pedonor darah bagi ibu hamil di wilayahnya.
“Kami juga berharap kesadaran masyarakat semakin meningkat untuk melakukan donor darah suka rela secara rutin. Sebab, selain baik bagi kesehatan tubuh, darah itu juga bisa membantu orang lain,” pungasnya.
Laporan : Wawa Toampo
Komentar