PARIMO, theopini.id – Dinas Koperasi dan UMKM Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, telah menyiapkan 10 produk unggulan hasil olahan pelaku usaha, untuk dipromosikan saat beranjangkarya ke Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim).
“Produk UMKM yang kita bawa merupakan olahan yang sudah jadi, di antaranya bawang goreng, kopi, kelor, gula semut, VCO, tepung moka, ikan abon serta produk pangan durian,” ungkap Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Parigi Moutong, Sofiana, SE, saat ditemui di Parigi, Kamis 24 Februari 2022.
Menurut dia, Pemerintah Daerah (Pemda) akan menyasar dua kabupaten di wilayah Kaltim, yakni Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, sebagai bentuk tindak lanjut kerja sama yang dibangun sebelumnya antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan Kaltim.
Sebanyak 10 produk olahan UMKM yang akan dipromosikan tersebut, sudah mengantongi izin pangan industri rumahan, serta level halal, dan telah dimerambah hingga keluar daerah, seperti Manado, Jawa, Makassar dengan sistem pemasaran digital.
“Hasil olahan UKM ini, akan dipresentasikan juga dihadapan pemerintah daerah Kaltim. Jadi kami siapkan 10 fisik produknya,” ungkap Sofiana.
Dia mengaku, hasil olahan UMKM di Parimo sudah masuk di pasar nasional. Bahkan, untuk produk bawang goreng dan kopi, telah memenuhi orderan pelanggan hingga satu ton per bulan.
Selain itu, untuk menunjang kebutuhan bahan baku, para pelaku usaha juga telah melakukan kerja sama dengan petani bawang goreng di Kecamatan Palasa.
“Jadi saling menguntungkan, antara petani dengan pelaku usahanya. Bahkan, petani bawang di Palasa ini, juga memenuhi kebutuhan pelaku usaha bawang goreng di Kota Palu,” ungkapnya.
Kemudian, produk kopi yang mulai banyak diminati dari berbagai wilayah, merupakan olahan pelaku usaha milenial asal Kecamatan Mepanga.
Dia menyebut, dalam pengembangan usahanya, pelaku usaha milenial tersebut memanfaatkan dua hektar lahan miliknya untuk menanam tanaman kopi.
Selanjutnya, agar memberikan nilai jual tinggi tanaman kopi yang dihasilkan, diolah dan dipasarkan secara online.
“Pelaku usaha olahan kopi ini, tidak khawatir lagi mencari bahan baku produknya. Sebab mereka menanam dan mengolahnya menjadi kopi,” pungkasnya.
Laporan : Novita Ramadhan
Komentar