Theopini.id – Kabupaten Parigi Moutong, merupakan wilayah terpanjang dengan garis pantai 471 Kilometer, dan jumlah penduduk terbanyak yang mencapai 443.170 jiwa di Provinsi Sulawesi Tengah.
Letak geografis Kabupaten Parigi Moutong yang dilewati garis Khatulistiwa, memberikan keuntungan lebih. Apalagi, sebagian besar perairan Teluk Tomini adalah wilayahnya, memberikan banyak keuntungan. Tercatat, Parigi Moutong merupakan daerah penyumbang produktivitas padi terbesar di provinsinya.
Sebab, potensi lahan pertanian dan perkebunan sangat menjanjikan. Selain itu, daerah yang telah mekar sejak 2003 itu, juga menjadi sasaran pengembangan budidaya tambak, dan mulai banyak penggarapan lokasi pertambangan, meskipun sebagian masih diolah dengan cara ilegal.
Hingga memasuki usia 19 tahun, pada 10 April 2022, perkembangan Kabupaten Parigi Moutong pun terus menunjukkan peningkatan. Hanya saja, angka kemiskinan masih terbilang tinggi, dan menjadi pekerjaan rumah pemerintah daerah setempat.
Berikut rangkuman kondisi Kabupaten Parigi Moutong dalam kurun waktu satu tahun terakhir atau sepanjang 2021, berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) setempat.
Kabupaten Parigi Moutong memiliki luas wilayah 6231,85 km, memiliki 23 kecamatan dan 283 desa. Jumlah penduduk terbanyak adalah laki-laki sebanyak 227.196 jiwa, dan perempuan sebanyak 215.974 jiwa, dari total penduduk 443.170 jiwa. Penduduk terbanyak berada ditiga kecamatan, yakni Parigi, Mepanga dan Tinombo Selatan.
BPS mencatat angka kerja di Kabupaten Parigi Moutong mencapai 252.286 orang, dan yang bekerja sebanyak 244.793 orang. Pengangguran terhitung 7.493 orang, Tingkat Penggangguran Terbuka (TPT) Capai 68,82 persen, dan Tingkat Partisipasi Angka Kerja (TPAK) mencapai 2,97 persen.
“Sebaiknya, pemerintah daerah membuat kerja sama dengan daerah lain, untuk menurunkan angka pengangguran di Parigi Moutong. Misalnya dengan Kabupaten Morowali yang memiliki kawasan industri, dan membutuhkan banyak tenaga kerja,” ungkap Kepala BPS Parigi Moutong, Simon, saat ditemui di Parigi, Selasa 29 Maret 2022.
Di 2021, garis kemiskinan Kabupaten Parigi Moutong sebesar Rp 458.385,- per kapita per bulan, di bawah garis kemiskinan Provinsi Sulawesi Tengah, yakni 496.872 per kapita per bulan.
BPS menjelaskan, penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan. Di 2021, jumlah penduduk miskin di Parigi Moutong sebesar 76,79 ribu jiwa, dengan persentase 15,28 persen.
Angka tersebut merupakan persentase terbesar keempat di Sulawesi Tengah setelah Kabupaten Donggala dan Tojo Una-una dan Poso. Namun, jumlah tersebut menurun dari persentase 2020 mencapai 15,58 persen.
“Kabupaten Parigi Moutong jumlah penduduk miskinnya banyak, karena total jumlah penduduknya terbesar di Sulawesi Tengah,” kata Simon.
Pada indeks kedalaman kemiskinan Parigi Moutong mencapai 3,26 persen merupakan nilai indeks terbesar di antara kabupaten/kota lain di Sulawesi Tengah. Sementara nilai indeks kemarahan kemiskinan sebesar 0,95 persen, sama dengan dua Kabupaten Buol dan Tojo Una-una.
Simon mengungkapkan, pembangunan manusia di Parigi Moutong terus mengalami kemajuan tang ditandai dengan meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Pada 2021, IPM Kabupaten Parigi Moutong mencapai 65,82 persen. Angka ini meningkat sebesar 0,38 persen poin, dari 2020 yang mencapai 65,44 persen atau tumbuh sebesar 0,58 persen.
“Peringkat IPM Parigi Moutong tahun ini meningkat 1 peringkat dibandingkan 2020, dari 10 menjadi peringkat 9,” ujarnya.
Komponen pembentuk IPM Parigi Moutong di 2020-2021, yakni umur Harapan Hidup Saat Lahir (UHH) mencapai 64,3 di 2020, naik menjadi 64,35. Harapan Lama Sekolah (HLS) mencapai 12,47 di 2020, naik 12,48 di 2021. Sementara, Rata-rata Lama Sekolah (RLS) di 2020 mencapai 7,48, di 2021 naik menjadi 7,74.
Kemudian, BPS juga mencatat Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Parigi Moutong yang menunjukan peningkatan, dari kontribusi tiga lapangan usaha penyumbang terbesar, yakni sektor pertanian 42,44 persen, sektor perdagangan 15,24 persen dan sektor konstruksi 12,85 persen.
Laju pertumbuhan ekonomi pun menunjukan peningkatan. Dari -4,95 persen di 2020, menjadi sebesar 4,72 persen di 2021. PDRB Kabupaten Parigi Moutong harga berlaku 2020 sebesar Rp17,1 triliun, meningkat Rp1.3 triliun, menjadi Rp18,4 triliun di 2021.
“Di 2021, pada setor pertanian menyumbang 3,63 persen, sektor perdagangan 7,20 persen dan sektor konstruksi menymbang 4,99 persen,” papar Simon.
Tiga lapangan usaha dengan laju pertumbuhan PDRB terbesar, di antaranya informasi dan komunikasi 8,92 persen, penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 8,06 persen, dan jasa keuangan dan asuransi 7,95 persen. PDRB per kapita harga berlaku di 2021 mencapai Rp4.165.208,-.
Pada indikator strategis lainnya, yakni Indeks Harga Konsumen (IHK) Parigi Moutong naik 1,03 persen pada Januari 2022, dan kemudian menutun menjadi 0,12 persen di ulan Februari 2022.
Luasan panen, produksi Gabah Kering Giling (GKG) Kabupaten Parigi Moutong 2020-2021 terus meningkat. Luas panen 47.512 hektar di 2020, naik 11,55 persen atau 5.491 hektar menjadi 53.003 hektar di 2021. Sedangkan produksi GKG di 2022 sebesar 218.316,55 ton, naik 27,95 persen atau 61.027,03 ton, menjadi 279.343,58 ton.
Komentar