Bappelitbangda Parimo Terus Berupaya Turunkan Angka Kemiskinan Ekstrem

PARIMO, theopini.id Bappelitbangda Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah terus berupaya menekan angka kemiskinan ekstem.

Berdasarkan data, angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Parimo menurun drastis dari 6,39 menjadi 1,3 persen pada 2024. Sementara angka kemiskinan, 17 persen menjadi 14,2 persen.

Baca Juga: Cenderun Turun, Angka Kemiskinan Parimo 14,2 Persen pada 2024

“Angka kemiskinan ekstrem sangat banyak turunya, karena tiga tahun lalu 6,39 persen, sekarang 1,3 persen,” ungkap Kepala Bappelitbangda Parimo, Irwan di Parigi, Rabu, 14 Mei 2025.

Menurutnya, salah satu upaya yang telah dilakukan untuk menurunkan angka kemikinan ekstrem di Kabupaten Parimo, intervensi melalui program Gerakan Cepat Pengentasan Kemiskinan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat (Gercep Gaskan Berdaya) pada 2024.

Program Gercep Gaskan Berdaya ini, merupakan hibah yang diberikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah sebesar Rp8 miliar.

“Kami sampai saat ini, masih menunggu. Apakah masih ada program Gercep Gaskan Berdaya tahun ini,” ujarnya.

Ia menjelaskan, program Gercep Gaskan Berdaya yang dilaksanakan di Kabupaten Parimo, menyasar sebanyak 813 Kepala Keluarga (KK).

Para penerima manfaat yang jumlahnya telah ditentukan oleh Pemprov Sulawesi Tengah tersebut, berada di lima kecamatan, yakni Palasa, Tinombo, Tinombo Selatan, Sidoan dan Tomini.

“Kami berharap, masih ada kolaborasi untuk program ini. Karena tahun kemarin, kami bersama-sama Pemprov Sulawesi Tengah,” imbuhnya

Upaya lainnya, kata dia, membuka akses jalan di wilayah pemukiman masyarakat Komunitas Adat Terpencil (KAT) di pegununan. Hanya saja, membutuhkan pembiayaan yang cukup besar.

Sehingga, agar pembiayaannya lebih ringan dapat dilakukan dengan pengadaan alat berat, yang ditepatkan di wilayah pemukiman KAT.

Baca Juga: Mendes Yandri Ajak Muhammadiyah Bangun Desa Berantas Kemiskinan

“Alat berat itu, nanti sudah selesai baru diturunkan. Dilakukan dengan swakelola, tinggal menyiapkan anggaran untuk operator dan bahan bakar. Dengan begitu, bisa lebih cepat intervensinya,” pungkasnya.

Komentar