Pemprov Sulteng Gelar Rembuk Stunting 2024

PALU, theopini.idPemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) menggelar rembuk Stunting, di Palu, Jum’at, 26 Juli 2024.

Kegiatan ini, juga dirangkaikan dengan penyerahan penghargaan aksi konvergensi percepatan penurunan Stunting.

Baca Juga: Pemda Banggai Komitmen Turunkan Angka Prevalensi Stunting 14 Persen

“Pembangunan sumber daya manusia merupakan modal utama, dalam konteks pencapaian visi Indonesia Emas pada 2045,” kata Asisten Bidang Kepegawaian dan Administrasi, M Sadly Lesnusa, membaca sambutan Gubernur Sulawesi Tengah.

Ia mengatakan, pencegahan Stunting dilakukan dengan intervensi gizi yang terpadu, yakni spesifik dan sensitif melalui kolaborasi multi stakeholder.

Rembuk Stunting ini, merupakan tindak lanjut pelaksanaan aksi ketiga dari delapan konvergensi percepatan penurunan Stunting.

“Saya mengapresiasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) kabupaten dan kota tahun ini, yang telah melaksanakan tugasnya dengan baik”, ujarnya.

Ia juga menekankan beberapa hal, di antaranya optimalisasi peran TPPS dari tingkat provinsi hingga tingkat Desa, penguatan data surveilans E-PPGBM serta komitmen bersama pemerintah daerah dan perangkat daerah terkait.

Sadly berharap, kegiatan ini dapat memberikan kontribusi bagi percepatan penurunan Stunting di Sulawesi Tengah.

Sehingga, target capaian penurunan Stunting sebesar 23,9 persen pada 2025 dapat terealisasi.

“Saya ucapkan selamat kepada kabupaten dan kota yang mendapatkan predikat terbaik hari ini,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Bappeda Sulawesi Tengah, Christina Shandra Tobondo menjelaskan, rembuk Stunting bertujuan untuk menyusun langkah tindak lanjut, menjadi komitmen pemerintah provinsi dan kabupaten.

Selain itu, menurutnya, sebagai upaya koordinasi dan konvergensi percepatan penurunan Stunting.

“Saya memberikan apresiasi kepada kabupaten dan kota atas kinerja aksi konvergensi percepatan penurunan Stunting periode 2023,” ucapnya.

Baca Juga: Pemda Sigi Laksanakan Aksi 3 Rembuk Stunting

Ia membeberkan, hasil Survey Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan prevalensi Stunting Sulawesi Tengah sebesar 27,2 persen.

Hal ini, menunjukkan penurunan 1 persen, dibandingkan prevalensi 2022, sebesar 28,2 persen.

Komentar