PARIMO, theopini.id – Proyek pembangunan lanjutan Gedung Olahraga (GOR) type B di Desa Jono Kalora, Kecamatan Parigi Barat, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah terancam tak selesai tepat waktu.
Pasalnya, berdasarkan kontrak nomor : 3593149/KONT./DISPORAPAR/V/2022, progres pekerjaan yang dimulai sejak 31 Mei 2022, baru mencapai 65 persen. Sementara, masa pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan CV Kitapura Membangun selama 210 hari kalender, akan berakhir di 26 Desember 2022.
Baca Juga : Diduga Dikerjakan Asal-asalan, Kondisi Asrama Mahasiswa Parimo Memprihatinkan
Progres yang baru mencapai 65 persen tersebut, diketahui berdasarkan hasil peninjauan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), A Rahmat, bersama Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Dispopar) Kabupaten Parimo, Mawadin, serta Wakil Ketua DPRD Parimo, Faisan Badja pada Senin, 5 Desember 2022.
Menurut PPK Disporapar Kabupaten Parimo, A Rahmat, melihat waktu kerjanya yang makin mendekati akhir kontrak, pihaknya memastikan akan melakukan pengawasan secara aktif.
“Kami akan melakukan pengawasan selama dua kali 24 jam. Harapan kami, progres pekerjaan ini mendekati akhir kontrak bisa mencapai 90 persen,” ungkap A. Rahmat, saat meninjau progres pekerjaan pembangunan GOR, Senin.
Bahkan, ia mengaku akan memberikan kebijakan perpanjangan kontrak selama 50 hari kalender kepada pihak rekanan, apabila menyisakan 10 persen pekerjaan yang belum terselesaikan.
“Meskipun dendanya sudah berjalan, namun di sini kita juga melihat azas manfaat dari GOR tersebut. Di mana dengan harapan ditahun akan datang gedung ini sudah bisa dimanfaatkan,” jelasnya.
Dia memastikan akan meminta pihak rekanan untuk memenuhi kebutuhan bahan material pekerjaan pembangunan GOR, dan menambah jumlah tenaga kerja.
Kemudian, meminta pihak manajer melihat langung berbagai kendala di lapangan, agar progres pembangunan terus meningkat.
Baca Juga : Kisruh Jembatan Tanggap Darurat Bencana BPBD Parimo
“Memperhatikan aliran dana di lapangan, tenaga kerja, dan memperhatikan bahan material yang dibutuhkan, menjadi hal penting. Mengingat ketiga hal itu merupakan kebutuhan urgent. Apabila ada salah satunya hilang, maka tahapan pembangunan akan macet,” tukasnya.
Diketahui, tahun ini pembangunan GOR di Jono Kalora yang sempat mangkrak kembali dilanjutkan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 7.087.987.279,- bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) 2022.








Komentar