Pascagempa Donggala, 920 Warga Donggala Masih Memilih Mengungsi

PALU, theopini.id Berdasarkan data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah, 920 warga Kabupaten Donggala yang masih memilih mengungsi pasacabencana gempa bumi, pada Sabtu malam, 9 September 2023.

“Dari 3.780 warga yang terdampak gempa bumi, sesuai rilis awal kami, ada 920 warga yang memilih mengungsi karena trauma,” ungkap Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Sulawesi Tengah, Akris Fattah Yunus, dalam keterangan resminya secara virtual, Minggu, 10 September 2023.

Baca Juga: BPBD Sulteng: 3.780 Warga Donggala Terdampak Gempa Bumi

Menurutnya, lokasi pengungsian tersebar di 11 titik, di Desa Labean, Desa Palau dan Desa Pomolulu. Kemudian, berdasarkan data sementara, terdapat lima rumah rusak ringan di Kecamatan Balaesang, dan Kecamatan Balaesang Tanjung.

Rata-rata warga memilih mengunsi, trauma karena titik lokasi gempa bumi, memang tidak jauh dari peristiwa sebelumnya, yang menyebabkan bencana tsunami.

“Sehingga, mengakibatkan kepanikan warga di Kecamatan Balaesang dan Kecamatan Balaesang Tanjung,” imbuhnya.

Ia menyebut, warga yang masih mengungsi memanfaatkan daerah-daerah terbuka, seperti lapangan, teras rumah dan halaman rumah.

BNPB Sulawesi Tengah memperkirakan, warga akan kembali ke rumahnya masing-masing dalam kurun waktu dua hingga tiga hari ke depan.

Kemudian, peristiwa bencana gempa bumi di Kabupaten Donggala ini, telah disampaikan BPBD Sulawesi Tengah ke Deputi Penanganan Kedaruratan, BNPB.

“Mereka akan memberikan bantuan, untuk membantu memenuhi kebutuhan para pengunsi, berupa tenda, terpal dan kebutuhan sadang serta pangan,’ ungkapnya.  

Selain itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan BPBD Donggala, untuk mengintervensi berbagai kebutuhan yang dibutuhkan para pengungsi.

“Kami upayakan hari ini, berbagai bantuan untuk warga terdampak sudah tersalurkan,” kata dia.

Baca Juga: BNPB Gelar Semiloka Rencana Kontigensi Gempa dan Tsunami di Parimo 

Dia menyebut, gempa bumi berkekuatan Magnitudo 6,1 sesuai rilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), dirasakan dibeberapa wilayah, yakni Kota Palu, Kabupaten Poso, Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Sigi, hingga Provinsi Gorontalo, dan Kutai Samarinda, Kalimantan Timur.

“Alhamdulilah, saat ini sudah sudah berangsur menurun. Kami berharap warga juga tidak lagi panik, dan tetap tenang,” pungkasnya.

Komentar