PARIMO, theopini.id — Bupati Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, H Erwin Burase secara resmi mengukuhkan Pengurus Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) masa bakti 2025–2029.
Dalam pengukuhan tersebut, Bupati Erwin menegaskan, komitmen pemerintah daerah untuk menghapus stigma dan diskriminasi terhadap Orang dengan HIV/AIDS (ODHA).
Baca Juga: HIV/AIDS Capai 38 Kasus, Dinkes Parimo Perkuat Skrining dan Pemantauan WBP
“Amanat yang Anda emban hari ini merupakan tugas mulia yang penuh tanggung jawab,” ujar Bupati Erwin Burase saat menyampaikan sambutan pada kegiatan pengukuhan yang ditetapkan melalui Keputusan Bupati Parimo Nomor: 400.7.8.2/1190/KPA di Parigi, Selasa, 23 Desember 2025.
Ia menekankan, peran KPA sangat strategis dalam menyebarluaskan informasi yang akurat terkait HIV/AIDS, sekaligus membangun kesadaran masyarakat agar tidak lagi memberikan stigma dan diskriminasi kepada para penyintas.
“Stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan HIV/AIDS masih menjadi tantangan besar yang harus kita hadapi bersama,” katanya.
Menurutnya, upaya penanggulangan HIV/AIDS membutuhkan pendekatan yang komprehensif dan inklusif dengan mengedepankan nilai kemanusiaan serta perlindungan hak asasi manusia.
“Penanggulangan HIV/AIDS harus dilakukan secara humanis, melibatkan seluruh sektor, dan menjamin hak-hak para penyintas,” tegasnya.
Selain itu, Bupati Erwin juga mendorong pengurus KPA Parimo untuk terus berinovasi dan kreatif dalam menghadapi berbagai perubahan, termasuk memanfaatkan teknologi serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
“Dengan komitmen dan semangat yang kuat, saya yakin penanggulangan HIV/AIDS di Parigi Moutong dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan,” ucapnya.
Baca Juga: Pelajar Palu Didorong Jadi Agen Edukasi Pencegahan HIV/AIDS
Ia berharap pengurus KPA yang baru dikukuhkan mampu menjadi motor penggerak koordinasi lintas sektor serta memperkuat kemitraan dengan perangkat daerah, lembaga pendidikan, dan masyarakat.
Ia juga mengajak seluruh pihak menjadikan peringatan Hari AIDS Sedunia yang diperingati setiap 1 Desember, sebagai momentum untuk memperkuat solidaritas dan meningkatkan kepedulian bersama dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS.
Baca berita lainnya di Google News








Komentar