PALU, theopini.id – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin meminta Pemerintah Daerah (Pemda) Sulawesi Tengah, menuntaskan permasalahan lahan yang menjadi hambatan pembangunan Hunian Tetap (Huntap) korban terdampak bencana alam 28 September 2018.
“Masyarakat tidak bisa terlalu lama menunggu lama soal kepastian Hutap yang mereka butuhkan, pasca bencana alam,” tegas Ma’ruf Amin dalam kunjungan kerjanya, Kamis 6 Januari 2022.
Menurut dia, jika persoalan lahan Huntap Tondo II tak dapat diselesaikan, sebaiknya relokasi segera dilakukan ke Pombewe Kabupaten Sigi.
Dia juga meminta, Pemda Sulawesi Tengah membuat aturan larangan untuk pembangunan Huntap dititik-titik zona merah.
Ma’ruf berjanji, akan mendorong Instruksi Presiden (Inpres) baru, untuk percepatan rehab dan rekon dampak bencana Sulawesi Tengah, segera diterbitkan.
“Berbagai hambatan itu harus segera diselesaikan, agar PUPR dapat menyelesaikan pembangunan Huntap,” kata dia.
Gubernur Sulawesi Tengah, H. Rusdy Mastura mengatakan, pihaknya telah mengalokasikan anggaran sesuai dengan permintaan Bupati, dan Walikota Palu sebesar Rp61,8 miliar.
Hanya saja, masalah terjadi pada proses pencairan anggaran, karena Bupati Donggala belum melengkapi persyaratannya.
Menurutnya, perlu ada payung hukum untuk percepatan rehab dan rekon dampak bencana. Sehingga, pihaknya meminta Inpres perpanjangan masa rehab dan rekon dapat segera diterbitkan.
“Kami akan menyelesaikan berbagai hambatan pembangunan Huntap, bersama dengan Walikota Palu,” pungkasnya.
Rombongan Wapres Ma’ruf Amin bersama Menteri Kabinet Indonesia Maju yakni, Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki, Wakil Menteri ATR/BPN, Dr. Surya Tjandra dan Wakil Menteri PUPR John Wempi, tiba di Kota Palu, Kamis 6 Januari 2022.
Setelah selesai rapat Ma’ruf Amin didampingi Gubernur Sulawesi Tengah H. Rusdy Mastura, meninjau kondisi Huntap Tondo I, dibangun Budha Suzhi, dan Huntap Tondo II dan Tondo II.
Kemudian, melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Al’Khairaat Palu, untuk bertemu dengan para pengurus pondok, dan berziarah ke makam guru tua, Habib Idrus Bin Salim Aljufri. Rombongan direncanakan akan melanjutkan kegiatan kunjungan kerjanya hingga 7 Januari 2022.***
Komentar