PARIMO, theopini.id – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, menyebutkan implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) oleh satuan pendidikan, harus terstruktur dengan baik.
“Sebelumnya kami telah melakukan tahapan sosialisasi serta monitoring di satuan pendidikan tingkat SMP di Parimo, agar mengimplementasikan atau menerapkan,” kata Kepala Bidang Manajemen SMP, Ince Pina, saat ditemui di Parigi, Selasa 25 Januari 2022.
Dia mengatakan, MBS ini telah dilakukan oleh sejumlah sekolah, hanya saja pihaknya menginginkan program tersebut harus terstruktur dengan baik, mulai dari administrasi hingga pengelolaan keuangan.
Dari beberapa satuan pendidikan yang telah dikunjungi, sebagian besar masih dalam tahap pembuatan perencanaan untuk penerapan MBS tersebut.
“Sebelum pembuatan perencanaan, kami berikan dulu arahan untuk mereka yang akan membentuk tim MBS di satuan pendidikan,” kata dia.
Dia menyebut, seluruh kegiatan yang dilaksanakan tim MBS, harus ditetapkan dalam Surat Keputusan (SK). Misalnya, SK panitia BOS hingga pembangunan dan rehab ruang kelas yang sumber anggarannya, dari APBN melalui Dana Alokasi Khusus (DAK).
Ince Pina menjelaskan, tujuan dan keuntungan dilakukannya MBS di satuan pendidikan, agar dapat melatih kepala sekolah, membuat administrasi yang baik.
Dia memastikan, hal itu uga akan berpengaruh pada proses belajar dan mengajar. Sebab, berkaitan Rencana Kegiatan Sekolah (RKS), hingga ke tahap pelaksanaan akreditasi satuan pendidikan, juga tersusun dalam penerepan MBS.
Dia mengimbau, dalam tahapan pembuatan rencana MBS di 2021 hingga 2022, pihak sekolah wajib mencantumkan program apa saja yang sudah terealisasi, mulai dari jumlah dan sumber anggaran.
“Penerapan MBS di satuan pendidikan sangat penting dilakukan. Akan tetapi harus sesuai dengan sistim pengolahan anggaran yang transparansi, akuntabel, terstruktur, terdokumentasi. Sehingga, terciptanya administrasi yang baik,” pungkasnya.
Laporan : Abdul Farid
Komentar