Theopini.id – Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin, meminta pendataan rumah tangga yang masuk ke dalam kategori kemiskinan ekstrem dilakukan secara akurat. Sehingga, nantinya pemberian bantuan sosial dapat menggerakkan kegiatan ekonomi lokal, dan mendorong turunnya angka kemiskinan di Indonesia.
“Agar menggunakan data rumah tangga yang saat ini sedang diperbaiki dengan sumber utama dari pendataan BKKBN yang relatif baru dan memiliki metode pemeringkatan, sebagai masukan bagi perbaikan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial,” terang Ma’ruf Amin, dalam keterangan tertulisnya, belum lama ini.
Dia mengatakan, Sekretariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), yang berada di bawah koordinasinya siap membantu perbaikan DTKS tersebut.
Terkait teknis pendataan, kata dia, disetujui pendataan rumah tangga miskin dan rentan dikembalikan kepada Badan Pusat Statistik (BPS), sebagai lembaga yang paling kompeten untuk melakukan pendataan tersebut.
“Seperti diketahui, pendataan rumah tangga miskin dan rentan yang akan digunakan sebagai dasar penyaluran bantuan sosial harus dilakukan secara satu per satu (door to door) untuk seluruh rumah tangga miskin dan rentan, sehingga tidak dapat dilakukan dalam waktu yang singkat,” ungkapnya.
Sementara itu, untuk penyaluran bantuan sosial, Presiden telah menyetujui untuk daerah yang sulit dan belum terjangkau perbankan, penyaluran dapat dilakukan oleh PT Pos.
“Namun demikian, untuk daerah yang terjangkau perbankan penyaluran tetap dilakukan melalui bank. Hal ini juga untuk mendukung financial inclusion agar seluruh lapisan masyarakat termasuk mereka yang kurang mampu memiliki akses terhadap perbankan sehingga lebih leluasa dalam melakukan kegiatan ekonomi,” pungkasnya.
Laporan : Novita Ramadhan
Komentar