Ada Empat Komoditi Unggulan Kabupaten Parimo Diminati di Kaltim   

PARIMO, theopini.id – Sebanyak empat komoditi unggulan Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, diminati oleh Pemerintah Kalimantan Timur (Kaltim). Empat Komoditi tersebut, yakni olahan bawang goreng, gula merah, Virgin Coconut Oil (VCO) atau minyak kelapa dan kelor.

“Kami saat ini tengah memetakan serta melakukan pendataan kawasan para pelaku usaha, disektor olahan dan petani yang memiliki lahan untuk disinergikan,” ungkap Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Parimo, Sofiana, saat ditemui di Parigi, Kamis 10 Maret 2022.

Dia mengatakan, Dinas Koperasi dan UMKM tengah melakukan penyusunan skema kerja sama, sebelum terbangunnya kesepakatan bersama dengan empat kabupaten di Kaltim.

Ditargetkan, 15-20 ton dari empat komoditi tersebut harus disiapkan, untuk memenuhi permintaan. Sehingga, pihaknya akan melakukan kolaborasi dengan OPD teknis lainnya, di antaranya Dinas Pertanian, Holtikultira dan Perkebunan.

“Dinas Pertanian akan membuka lahan baru, dan memberikan bibit, pupuk kepada petani agar target dapat tercapai,” ujarnya.

Kemudian, Dinas Koperasi dan UMKM akan meningkatkan kualitas produk dan penyajiannya, hingga pada pemenuhan permintaan dari konsumen. Di antaranya, dengan memberikan bantuan penambahan peralatan, dan mendorong peningkatan kapasitas serta jumlah tenaga kerja.

Selain itu, untuk memenuhi target yang dibutuhkan, beberapa pejabat dari Kecamatan Tinombo, Palasa, dan Taopa telah menemui langsung para petani, sebagai bahan dalam penyusunan skema kerja sama nantinya.

“Terlebih dahulu saya akan membenahi data, berupa by name by address pelaku usaha, dan petani. Kami melakukan peningkatan ekonomi serta SDM, agar bisa berdaya saing, tak lepas juga soal manajemen supaya mereka tidak mengalami kegagalan,” jelasnya.

Dia mengaku, terobosan membuka ruang pasar seluas-luasnya bagi pelaku usaha, dan petani akan masuk hingga ke Swalayan, supermarket serta tempat-tempat perdagangan lainnya di empat kabupaten di Kaltim.

“Hasil olahan yang kualitasnya dinilai rendah, kami tetap upayakan agar masuk dalam daftar pasar ke luar daerah. Kami harapkan ini bisa memotivasi pelaku usaha lainnya,” pungkasnya.

Laporan : Zunandar/**

Komentar