PARIMO, theopini.id – Pemerintah Daerah Parigi Moutong (Pemda Parimo), Sulawesi Tengah mencatat kurang lebih 103 hektare tambak milik warga gagal panen, akibat dampak banjir di Kecamatan Torue.
“Total tambak di Kecamatan Torue rusak 103 hektare, 23 hektar berada di Desa Torue dan 80 hektare di Desa Tolai Timur,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Parimo, Mohammad Nasir ditemui di Torue, Parigi Moutong, Sabtu, 30 Juli 2022.
Baca Juga : Kepala BNPB Serahkan Rp250 Juta Dana Siap Pakai dan Logistik
Menurutnya, sektor perikanan yang terdampak banjir bandang, yakni tambak udang dan ikan bandeng. Saat ini pelaku budidaya perikanan belum bisa berbuat banyak, karena rumah masih terendam lumpur, bahkan rusak di sapu air bah.
Upaya dilakukan instansi setempat, yakni melakukan kajian terhadap sektor perikanan tangkap, dan budidaya perikanan, guna mengetahui seberapa berat kerusakan sarana serta prasarana untuk selanjutnya diintervensi pemulihannya.
“Pemerintah tentu secara maksimal turut memulihkan kondisi ini, tidak hanya sektor kelautan dan perikanan, tetapi semua sektor terdampak akan menjadi perhatian serius,” ujar Nasir.
Hasil asesmen atau kajian cepat nanti selanjutnya akan ditindaklanjuti untuk disatukan ke dalam basis data penanganan bencana yang disertakan di papan informasi, sekaligus menjadi bahan laporan ke Pemerintah Sulawesi Tengah, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
“Mengingat saat ini masih dalam status darurat, maka upaya normalisasi tambak belum dilakukan. Pemerintah masih fokus pada pemenuhan kebutuhan dasar warga,” ucap Nasir.
Dari koordinasi antara pihaknya dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi Tengah, mereka menyatakan siap membatu pemulihan sektor perikanan di daerah terdampak.
Baca Juga : Pascabencana Banjir Balinggi, Petani Minta Segera Normalisasi Sungai
Sebab, pemerintah setempat memiliki keterbatasan anggaran, sehingga dibutuhkan kolaborasi agar pemulihan terlaksana dengan cepat.
“Pemerintah pasti membantu. Di subsektor perikanan tangkap misalnya, kemungkinan bantuan diberikan berupa perahu dan mesin ketinting sebagai sarana utama untuk kegiatan melaut. Lalu dari subsektor perikanan, akan diberikan bantuan benur udang dan ikan karena dia subsektor ini merupakan sumber mata pencaharian mereka,” tuturnya.








Komentar