PARIMO, theopini.id – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah mengungkapkan, penanaman mangrove di 95 titik pesisir pantai Teluk Tomini, merupakan upaya rehabilitasi yang dilakukan Pemerintah Daerah (Pemda) setempat.
Menurut Kepala Bidang Penaatan dan Penataan Lingkungan Hidup, Muhammad Idrus, penanaman mangrove dimoment event Hari Ikan Nasional (Harkannas) ke-9 pada 2022, bukan hanya semata-mata untuk memecahkan target rekor MURI saja.
Baca Juga : Penanaman Mangrove di Parimo Lampaui Target Muri
Sebab, DLH akan tetap melakukan koordinasi dengan pemerintah kecamatan, dan masyarakat setempat untuk penyulaman tanaman mangrove.
“Bahkan, tahun depan kami juga akan turun melakukan peninjauan di 95 titik penanaman mangrove dan memasang papan informasi lokasi rehabilitasi,” kata Idrus, di Parigi, Senin, 28 November 2022.
Saat memecahkan rekor MURI, DLH menyiapkan sebanyak 47 ribu mangrove saat pemecahan target rekor MURI.
Dengan jumlah tersebut, kata dia, pihaknya membagi 500 bibit dimasing-masing lokasi penanaman mangrove di 22 kecamatan se-Kabupaten Parimo.
“Satu wilayah kecamatan di Kabupaten Parimo, kami tidak libatkan dalam penanaman ini, karena tidak memiliki wilayah pesisir pantai,” tambahnya.
Sebelumnya, menyangkut kerusakan tanaman mangrove di wilayah Teluk Tomini, selain menganggarkan program rehabilitasi, DLH juga Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar, Kementerian Kelautan dan Perikananan (KKP).
Baca Juga : DLH Minta Masyarakat Tidak Merusak Kawasan Konservasi Mangrove
Bahkan, Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Provinsi Sulawesi Tengah pada 2020-2021 telah mengalokasikan anggaran rehabilitasi di Tambu dan Sausu, Kecamatan Sausu.
“Sedangkan dari BPSPL-KKP, Makassar dialokasikan anggaran rehabilitasi di empat lokasi, salah satunya di Desa Tomoli,” pungkasnya.
Komentar