PARIMO, theopini.id – Wakil Bupati (Wabup) Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, H Abdul Sahid melakukan peletakkan batu pertama pembangunan dua Fasilitas Kesehatan (Faskes) yang dilaksanakan Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat.
Dua proyek Faskes tersebut, yakni pembangunan Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) di Desa Bambalemo dan Puskesmas Torue di Kecamatan Torue.
Baca Juga: Proyek Puskesmas Baliara Belum Rampung, Waktu Kerja Diperpanjang 50 Hari
Acara peletakkan batu pertama tersebut dipusatkan di lokasi proyek pembangunan Labkes di Desa Bambalemo, Kecamatan Parigi, pada Jumat pagi, 11 Juli 2025.
“Ini adalah salah satu pilar utama dalam pembangunan daerah, sebab kesehatan adalah pondasi bagi produktivitas, kesejahteraan, dan kualitas hidup masyarakat,” tegas Wabup Sahid, yang hadir mewakili Bupati Parimo, H Erwin Burase.
Ia menegaskan bahwa pembangunan ekonomi dan pendidikan tidak dapat berjalan dengan optimal tanpa masyarakat yang sehat.
Oleh karena itu, ia memberikan dukungan atas pembangunan Labkesmas dan Puskesmas Torue, dengan harapan kehadiran fasilitas kesehatan ini akan memberikan dampak nyata, terutama dalam pelayanan kesehatan.
Lebih lanjut, Wabup Sahid menjelaskan bahwa program ini juga merupakan respons terhadap kebutuhan masyarakat miskin, kelompok rentan, dan warga di daerah yang sulit akses.
“Dengan program ini, kami menginisiasi pelayanan mobil untuk penjemputan pasien gawat darurat, pemeriksaan kesehatan ke rumah, pengantaran pasien pasca rawat inap, bahkan pengantaran jenazah secara gratis bagi warga kurang mampu,” tambahnya.
Selain itu, Puskesmas Torue akan menjadi pusat pelayanan Program Sehat Bersama di wilayah selatan Kabupaten Parimo, dengan kehadiran fasilitas yang lebih layak dan terintegrasi.
Faskes ini akan didukung oleh tenaga kesehatan yang berdedikasi serta terhubung dengan sistem informasi panggilan darurat.
“Kami yakin pelayanan yang diberikan akan lebih cepat, dekat dan bermakna,” imbuhnya.
Sementara itu, kehadiran Labkesmas, menurut Wabup Sahid, akan berperan sebagai laboratorium pendukung, deteksi dini penyakit, pengawasan kesehatan lingkungan, serta respon cepat terhadap kondisi wabah atau kedaruratan.
Hal ini merupakan bentuk kesiapan daerah yang tidak hanya menyembuhkan, tetapi juga mampu mencegah dan melindungi masyarakat di Kabupaten Parimo.
“Kami tidak hanya ingin membangun hanya sekedar bangunan saja. Kami ingin mewujudkan pusat pengabdian yang hidup, dan benar-benar dengan empati, ilmu serta integratif,” tukasnya.
Wabup Sahid menegaskan bahwa daerah yang kuat adalah daerah yang sehat. Maka, pembangunan fasilitas, pemberdayaan tenaga kesehatan, dan penempatan masyarakat sebagai pusat pelayanan adalah prioritas utama.
Ia menekankan bahwa pembangunan dua Faskes ini merupakan bukti dari janjinya bersama Bupati Parimo, H Erwin Burase, sejak awal kepemimpinan. Bukan sekadar narasi, melainkan diwujudkan dalam aksi dan langkah nyata untuk berpihak kepada masyarakat.
Baca Juga: Dinkes Parimo Perketat Pengawasan Proyek Pembangunan Puskesmas Sausu
Ia pun mengajak seluruh pihak yang telah mendukung untuk mengawal proses pembangunan Faskes agar tepat mutu, tepat waktu, dan tepat sasaran, sehingga kelak menjadi tempat kebaikan, pengabdian, dan harapan baru bagi masyarakat.
“Saya juga minta kepada pihak pelaksana proyek untuk mengerjakan pembangunan Faskes ini sesuai dengan spesifikasinya, tepat waktu dan jaga keselamatan pekerja agar tidak menjadi persoalan ke depan,” pungkasnya.
Baca berita lainnya di Google News








Komentar