PARIMO, theopini.id – Pemerintah Desa (Pemdes) Balinggi Jati, Kecamatan Balinggi, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, meminta Pemerintah Daerah (Pemda) untuk mengembalikan jalur aliran sungai ke posisi semula.
Pasalnya, perubahan posisi aliran sungai karena alasan tapal batas wilayah, mengakibatkan Balinggi Jati menjadi daerah langganan banjir.
Baca Juga: Banjir Terjang Desa Dimpalon Banggai, Dua Rumah Warga Rusak
“Dua tahun ke depan alur sungai belum dikembalikan keasalnya, kemungkinan masyarakat tidak bisa lagi tinggal di sini,” ungkap Kepala Desa Balinggi Jatj, I Wayan Antara, ditemui Minggu, 26 Mei 2024.
Ia mengatakan, perubahan jalur aliran sungai telah menyebabkan peningkatan volume pasir, setinggi lima meter.
Sebelumnya, jalur aliran sungai langsung menuju ke palung laut, dengan jarak kurang lebih 300 meter. Setelah diubah, jaraknya menjadi empat kilometer, dan arahnya ke batu karang.
“Dari sini sudah terlihat, terjadi ketidakseimbangan, dan menyebabkan kebanjiran,” ujarnya.
Perubahan tersebut, kata dia, juga mengakibatkan posisi areal persawahan warga Desa Balinggi Jati berada di bawah aliran air.
Baca Juga: Banjir Terjang Uevolo Parimo, Akses Jalan Trans Sulawesi Tertutup
Olehnya, ia meminta Pemda Parimo sesegera mungkin mengembalikan jalur aliran sungai ke posisi semula, agar Desa Balinggi Jati tidak jadi menjadi langganan banjir.
Diketahui, banjir yang terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi, mengakibatkan 100 hektare sawah yang siap panen terendah air dan lumpur. Bahkan, kurang lebih 60 kepala keluarga terkena dampak akibat bencana tersebut.







