PARIMO, theopini.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, mengingat tentang pentingnya menyiapkan lahan sebelum dilakukan pembangunan Hunian Tetap (Huntap), pascabencana.
“Tadi kami rapat di Kantor BPBD, tentang penyiapan lahan untuk pembangunan rumah yang hanyut pascabencana banjir, di Desa Boyantongo kompleks pantai, Kecamatan Parigi,” ujar Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Parimo, Marselinus Artawan, saat ditemui di Parigi, Selasa 08 Februari 2022.
Dia mengatakan, pihaknya saat ini baru mendapatkan anggaran untuk pembangunan Huntap, karena permohonan dilakukan secara bertahap atau tidak bisa disatu paketkan dengan usulan lain.
Sebelum pembangunan rehabilitasi dan rekonstruksi seharusnya pemerintah desa sudah menyiapkan lahan relokasi, atau minimal hibah lahan dari masyarakat.
“Tadi telah usai kita bicarakan, ternyata belum ada lahan yang bisa direalisasikan desa sampai dengan sekarang,” ungkapnya.
Sebenarnya, ada lahan yang bisa digunakan untuk pembangunan Huntap tersebut. Namun, lahan itu milik warga, setempat, dan tidak untuk dihibahkan, melainkan dijual. Sehingga, membutuhkan biaya untuk ganti rugi lahan.
Namun, pihak bidang pertanahan Dinas PUPRP Parimo, belum memiliki anggaran ganti rugi lahan. Sehingga kepala desa Boyantongo, disarankan untuk melakukan negosiasi terlebih dahulu dengan pemilik lahan dan membuat surat pernyataan.
“Jika pemilik lahan berkenan, anggaran penggantian lahan itu akan di anggarkan paling cepat Desember 2022, ataupun menunggu perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD),” ujarnya
Terkait nilai ganti rugi lahan milik masyarakat tidak bisa ditentukan secara sepihak. Sehingga ada tim Appraisal Pertanahan yang akan menentukan berapa besaran nilai dari lahan tersebut.
Namun, kemungkinan nikai ganti rugi lahan itu, akan lebih kecil dari yang di inginkan, ataupun lebih besar.
Sementara, jumlah Huntap pascabanjir 2019 di Desa Boyantongo itu yangbakan dibangun sebanyak 15 unit.
“Kami berusaha, agar pembangunan itu bisa secepatnya di selesaikan. Hanya terkendala dari pembebasan lahan. Kalau bisa sebelum Desember 2022. Karena pekerjaan ini, kita tender ke pihak kontraktor,” tandasnya.
Laporan : Abdul Farid
Komentar