PARIMO, theopini.id – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Parigi Moutong (Parimo) Sulawesi Tengah melakukan koordinasi ke Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Kota Palu, agar melakukan pengawasan sebagai bentuk perlindungan konsumen.
“Disperindag telah melakukan koordinasi dengan BPOM Palu. Saya meminta BPOM melakukan kegiatan pengawasan sebagai bentuk perlindungan konsumen, agar kami di daerah sama-sama terpadu bersama BPOM,” ungkap Kepala Disperindag Parimo, Muhammad Yasir, Senin 25 April 2022.
Dia mengatakan, pihaknya juga berkoordinasi mengenai penjualan minyak goreng yang saat ini tengah menjadi buruan masyarakat setempat.
Menurutnya, dengan kelangkaan minyak goreng, kemungkinan akan dimanfaatkan oknum tertentu untuk berlaku curang dengan menambahkan, atau mencampurkan bahan yang tak lazim.
Setelah pihaknya melakukan koordinasi tersebut, ternyata pengawasan obat dan makanan tidak hanya menjadi tugas BPOM saja. Tetapi ada beberapa hal yang ternyata menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat.
“Karena selama ini, jika berurusan dengan makanan selalu BPOM padahal ada kewenangan Dinkes juga disitu,” ujar Yasir.
Untuk itu, pihaknya meminta petunjuk dan daftar, terkait mana saja yang menjadi kewenangan pengawasan BPOM dan Dinkes.
Sehingga pihaknya dapat memisahkan, ketika ada pelaporan atau keluhan dari masyarakat, Disperindag bisa mengarahkan ke Dinkes setempat atau ke BPOM Kota Palu.
“Karena Dinkes pun ada yang hampir sama juga pengawasan terhadap makanan. Nah terkait persoalan minyak goreng ini, apakah menjadi tanggung jawab BPOM atau Dinkes, ” ucap Yasir.
Bahkan, ia mengaku pihaknya juga meminta BPOM untuk turun langsung menguji sampel minyak goreng atau lainnya di Parimo. Hanya saja, Sumber Daya Manusia (SDM) yang terbatas menjadi kendala BPOM.
Tetapi, Disperindag telah memberikan opsi, jika BPOM tidak dapat turun langsung ke Parimo, pihaknya akan mengantarkan langsung sampel tersebut ke Kota Palu.
“Menurut mereka, akan dikomunikasikan dengan pimpinannya, saya menunggu keputusan apakah kami yang antar sampel atau bagaimana. Kita juga harus memahami keterbatasan mereka saat ini, sebab mereka menangani daerah yang sangat luas dengan jumlah personil yang terbatas,” pungkasnya.
Komentar