Desa Parigimpu’u Alokasikan Rp 200 Juta Dana Desa untuk Stunting

PARIMO, theopini.id – Pemerintah Desa Parigimpu’u, Kecamatan Parigi Barat, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, mengalokasikan anggaran sebesar Rp 200 juta, untuk percepatan penurunan Stunting di wilayah setempat.

“Ditahun sebelumnya, dari dana desa kami anggarankan sebesar Rp 300 juta untuk Stunting. Namun karena adanya program Bantuan Langsung Tunai (BLT), jadi tahun ini berkurang,” ungkap Kepala Desa Parigimpu’u, Mahfud saat ditemui di kantor desa, Selasa, 14 Juni 2022.

Baca Juga : Pemda Parimo Ikuti Penilaian Kinerja Aksi Percepatan Penurunan Stunting

Menurut dia, anggaran sebesar Rp 200 juta itu, dialokasikan untuk pembangunan Polindes di Dusun III, untuk mendekatkan fasilitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Sebab, salah satu penyebab ibu hamil, anak dan balita tidak memeriksakan diri saat kegiatan posyandu, karena jauhnya jarak tempuh Polindes sebelumnya.

“Sebagai daerah lokus Stunting, sasaran kami di Dusun III, karena di sana paling banyak ibu hamil, bayi dan balita,” kata Mahfud.

Selain itu, pihaknya juga mengalokasikan anggara itu untuk makanan tambahan, vitamin dan susu, diberikan kepada ibu hamil, bayi serta balita. Ada juga kata dia, anggaran untuk insentif Kader Pembangun Manusia (KPM) desa dan lainnya.            

Mahfud menambahkan, sebagai desa lokus Stunting, pihaknya juga telah menyiapkan sejumlah program inovasi untuk percepatan penurunan Stunting.

Salah satunya, yakni mengajak seluruh elemen masyarakat di desa untuk berperan menurunkan angka Stunting. Misalnya, meminta tokoh adat dan agama, menyampaikan tentang bahaya nikah diusia dini.

“Karena perempuan yang masih berusia remaja belum memiliki pengetahuan yang cukup mengenai kehamilan dan pola asuh anak yang baik dan benar,” ujarnya.

Baca Juga : Tim Penilai Kinerja Aksi Penurunan Stunting Tinjau Desa Parigimpu’u

Kemudian, menyiapkan mainan rangsangan untuk bayi dan balita, agar mereka betah dan akan kembali untuk mengikuti posyadu di bulan berikutnya.

“Kami juga bekerja sama dengan para remaja desa, untuk ikut mensosialisasikan tentang bahaya pernikahan dini, sebagai bagian dari program Bro Kamu Penting,” pungkasnya.

Komentar