Example 1280x250

49 Ekor Sapi di Parimo Diduga Terinfeksi Virus PMK

Berikut Program 2023 DISPKH Parimo yang Dilanjutkan Tahun ini
Ilustrasi: DISPKH Parimo kembali melanjutkan sejumlah program 2023, pada tahun ini. (Foto : Istimewa)

PARIMO, theopini.id Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, mengungkapkan tercatat 49 ekor ternak sapi di wilayah setempat, diduga terinfeksi virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

“Kami telah mengirim sampelnya ke Maros, Sulawesi Selatan. Namun, hasilnya belum kami terima,” ucap Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Masnuri, dihubungi di Parigi, Jum’at, 27 Januari 2023.

Baca Juga : 16 Dokter Hewan Dikerahkan Cegah PMK di Sulteng

Berdasarkan amatan, kata dia, berbagai gejala pada sapi telah mengarah ke virus PMK, seperti volume air liur yang berlebihan, disertai kuku yang terlepas.

Saat ini, menurut dia, sudah ditemukan beberapa kasus, di antaranya di Desa Burangan, Kecamatan Ampibabo sebanyak 9 ekor.  

Kemudian, di Desa Moutong, Kecamatan Moutong sebanyak 40 ekor. Dari jumlah tersebut, 14 ekor di antaranya telah mati.

“Rata-rata kasus, terbanyak memang di wilayah utara Kabupaten Parimo,” tukasnya.

Sebagai langkah pencegahan dan menekan penyebaran virus, lanjutnya, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Parimo telah mendapatkan bantuan vaksin PMK sebanyak 200 ampul dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.

Bahkan, pihaknya telah melakukan penyuntikan vaksin dan vitamin pada 800 ekor ternak sapi milik masyarakat, di Desa Towera, Kecamatan Siniu, Desa Burangan dan Desa Lemo di Kecamatan Ampibabo.

“Saat penyuntikan, kami melibatkan kurang lebih lima dokter hewan dan paramedis lainnya,” kata dia.

Dia mengaku, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupan Parimo belum bisa memastikan apa penyebab 49 ternak sapi mengalami penyakit tersebut.

Namun, apabila sapi dinyatakan positif PMK, kata dia, penularan dan penyebaran virus dapat terjadi dari mana saja.

Misalnya, lewat pakaian pemilik ternak atau orang lainnya yang aktif perpindahan dari kandang satu ke kandang lainnya.

“Virus kita belum tahu. Mungkin saja, ada yang lewat dan singgah diternak satu dan lainnya. Sehingga secepatnya terjangkit,” jelasnya.

Baca Juga : Polisi di Banggai Cek Kandang Ternak untuk Mencegah Wabah PMK

Dia mengimbau kepada masyarakat, khususnya para peternak untuk selalu menjaga kesehatan ternaknya dan kebersihan kandang, serta tidak memberiarkan sapi berkeliaran.

“Harus dilakukan lockdown pada desa yang hewannya banyak terjangkit. Jangan dibiarkan masuk ke desa lain,” pungkasnya.

error: Content is protected !!