JAKARTA, theopini.id – Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar menyatakan para kader digital menjadi inovator, dalam meningkatkan percepatan pembangunan desa.
“Kader digital, merupakan orang-orang terpilih karena jumlahnya hanya 3.000 orang dibandingkan dengan sekitar 175 juta warga kelompok muda di Indonesia,” ungkap Mendes PDTT, saat membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Kader Digital Desa Cerdas Fase III, di Jakarta, Jum’at, 31 Mei 2024.
Baca Juga: Mendes PDTT: Kunci Keberhasilan ASN Adalah Loyalitas ke Pilar Negara
Ia berpesan agar kader digital selalu bersemangat dan menjaga konsistensi, mengingat Bimtek ini digelar selama 10 hari.
“Tolong jalani secara profesional dengan fokus dan tanggung jawabnya, karena sepulang dari pelatihan harus melakukan hal yang tidak mudah,” katanya.
Kader digital, menurut dia, merupakan inovator yang belum banyak dilakukan kader-kader desa hingga posisinya menjadi strategis.
Olehnya, ia berharap tugas dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Sehingga saat monitoring, dan evaluasi semua Program Kemendes PDTT bisa terwujud sesuai harapan.
“Jika nantiny, kader digital menemukan tantangan dan hambatan. Maka saya berharap tim dari Kementerian Desa PDTT memberikan akses yang mudah, agar kader bisa konsultasikan secara digital,” ujarnya.
Apalagi yang berkaitan percepatan pembangunan secara digital, akan lebih cepat 30 tahun dibandingkan penyampaian secara manual.
Baca Juga: Mendes PDTT Ingatkan Perangkat Desa Tak Ikut Ajang Politik Praktis
Ia mengatakan, jika tantangan dan hambatan dilaporkan secara digital atau real time, maka kader digital bisa dapatkan solusi dari Tim Kemendes PDTT.
“Apalagi ada Perpustakaan Digital dari Perpustakaan Nasional yang bisa meningkatkan literasi para kader desa digital,” pungkasnya.