PARIMO, theopini.id – Pemerintah Daerah (Pemda) Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, memperpanjang status tanggap darurat bencana banjir, di Kecamatan Toribulu, Torue dan Parigi Tengah.
“Perpanjangan tanggap darurat bencana sudah kami laksanakan, mulai hari ini, 8 Juli 2024 sampai dengan 30 hari ke depan, tepatnya 8 Agustus 2024,” kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Parimo, Rivai, ST, di Parigi, Senin, 8 Juli 2024.
Baca Juga: BPBD Parimo: 22 Unit Rumah Warga Hilang Akibat Banjir Bandang di Toribulu
Perpanjangan status ini, menurutnya, dilakukan diseluruh lokasi bencana sesuai Surat Keputusan (SK) sebelumnya, karena karena berkaitan dengan penanganan fisik dan pengungsi.
Misalnya, penanganan normalisasi sungai pascabencana banjir, seperti di Kecamatan Torue dan Parigi Selatan.
Kemudian penanganan pengungis, khususnya korban terdampak bencana banjir bandang di Dusun Tompo, Desa Sibalago, Kecamatan Toribulu, yang kehilangan tempat tinggal.
Rencananya, BPBD Parimo akan membangun tenda untuk 20 Kepala Keluarga (KK) di lokasi yang telah disepakati.
“Bila cuaca sudah memungkinkan dan lokasinya juga siap, minggu ini akan kami bangun,” ujarnya.
Ia berharap, lokasi pembangunan tenda bagi korban yang kehilangan rumah ini, dipusatkan disatu tempat atau tidak terpisah.
Sebab, pihaknya juga akan menyiapkan sarana air bersih dan MCK, yang dibantu Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Pertanahan (PUPRP) Parimo.
“Jadi kami akan lebih mudah mengkoordinir kalau satu pintu,” imbuhnya.
Baca Juga: Pengungsi Banjir Bandang Parimo Butuh Makanan Siap Saji hingga Air Bersih
Hingga kini, pihaknya terus membangun koordinasi dengan BPBD Provinsi Sulawesi Tengah, khususnya terkait Hunian Sementara (Huntara), dan pemerintah pusat untuk Hunian Tetap (Huntap).
“Jadi sembari menunggu itu, kami bangun tenda. Karena, pengungsi sekarang berada di kantor desa, akan mengganggu pelayanan di sana. Selain itu, juga terkait profasi masing-masing korban,” pungkasnya.