PALU, theopini.id – Pengurus Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi Sulawesi Tengah memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-73 tahun, dengan tema “Peran Bidan dalam Penguatan Sistem Ketahanan Nasional pada Krisis Iklim melalui Sinergi dan Kolaborasi”, di Palu, Sabtu, 13 Juli 2024.
“Sebagai organisasi profesi, IBI telah memiliki pengalaman dan capaian keberhasilan dalam melayani serta mengayomi bidan Indonesia,” kata Ketua Pengurus IBI Sulawesi Tengah, Euis Bianca, membacakan sambutan tertulis Ketua Umum IBI Pusat, Ade Jubaedah.
Baca Juga: IBI Parimo Minta Alur Pembayaran Jasa Medis Disederhanakan
Ia mengatakan, 73 tahun adalah usia yang telah matang dan menghasilkan tonggak sejarah, serta perlu diperkuat dalam menyongsong masa depan.
Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan profesional, yang strategis sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan.
Bahkan, kata dia, memiliki peran penting dalam pemenuhan kebutuhan esensial pelayanan KIA, Keluarga Berencana (KB), dan Kespro.
“Berdasarkan data Risfaskes pada 2019, jumlah Tempat Praktik Mandiri Bidan (TPMB) sebanyak 36.996 yang tersebar di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Fahruddin D Yambas menyampaikan ucapan selamat ulang tahun kepada IBI provinsi dan kabupaten/kota se- Sulawesi Tengah yang ke-73 tahun.
“Saya mengapresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh bidan atas segala pengabdian dan perjuangan ikhlas, tanpa pamrih dalam membantu kelahiran generasi penerus bangsa di Sulawesi Tengah,” ucapnya.
Menurutnya, para bidan memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kesehatan ibu dan anak, terutama di masa-masa krisis.
Selain itu, dengan kompetensi dan dedikasi yang tinggi, bidan dapat menjadi garda terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Baca Juga: Hadiri Rakercab IBI Parimo, Bupati Samsurizal Dorong Sinergitas
Ia mengajak seluruh bidan, untuk terus membangun sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak, untuk memperkuat sistem ketahanan nasional, terutama menghadapi dampak dari krisis iklim.
“Menjaga kesehatan ibu dan anak adalah tanggung jawab bersama,” pungkasnya.