GORONTALO, theopini.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo menggelar sosialisasi dan rapat koordinasi (Rakor) penerapan smart city, Selasa, 15 Oktober 2024.
“Smart City merupakan program yang diinisiasi Kementerian Kominfo, Kemenpan RB, Kemendagri, Kementerian PUPR, Kementerian PPN/Bappenas, Kemenkeu, Kemenko Perekonomian, dan Kantor Staf Presiden (KSP),” ungkap Dinas Kominfo dan Persandian Kota Gorontalo, Daud Rafertian Panigoro, dalam sambutannya.
Baca Juga: Presiden Jokowi Ajak Kepala Daerah Tiru Konsep Pembangunan IKN untuk Masa Depan
Program tersebut, kata dia, mulai dilaunching sejak 2017. Kurang lebih 100 kota dan kabupaten yang dijadikan sebagai percontohan dalam menyusun rencana induk (master plan) Smart City.
Di Kota Gorontalo sendiri, menurutnya, Smart City mulai diterapkan sejak 2019 oleh Dinas Kominfo dan Persandian.
“Pada 2022 kemarin, kami telah menjalani asesmen dari Kementerian Kominfo,” ujarnya.
Hasil dari asesmen tersebut, ota Gorontalo dipilih menjadi salah satu dari 50 kota untuk menjalankan program gerakan menuju Smart City pada 2023.
Ia menyebut, program Smart City wajib untuk diterapkan karena manfaatnya sangat besar baik, dari sisi efektivitas maupun efisiensi.
“Untuk kawasan perkotaan, wajib untuk kita menjalankan atau menerapkan program smart city ini karena memang manfaatnya sangat besar,” jelas Daud.
Baca Juga: Berikut Keunggulan Menggunakan Sistem Perparkiran Berbasis Digital
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik, Haryono Soeronoto mengapresiasi Dinas Kominfo dan Persandian yang masih konsisten menjadikan Kota Gorontalo sebagai Smart City, sejak yang sejak 2022 hingga saat ini.
“Saya sangat mengapresiasi upaya Dinas Kominfo yang terus menerapkan Smart City hingga saat ini,” ungkap Haryono saat membacakan sambutan Pj Wali Kota Gorontalo.
Komentar