PARIMO, theopini.id – Pemerintah Daerah (Pemda) Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah menargetkan eradikasi penyakit Frambusia pada 2025.
“Eradikasi frambusia adalah upaya pembasmian penyakit frambusia secara permanen dan berkelanjutan. Sehingga tidak menjadi masalah kesehatan masyarakat,” jelas Kepala Bidang Pencegahan, Pengendalian Penularan Penyakit pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Parimo, Yunita Tagunu, di Parigi, Senin, 2 Desember 2024.
Baca Juga: Dinkes Parimo Gencar Skrining TBC untuk Deteksi Penderita
Ia mengatakan, Frambusia merupakan penyakit kulit menular yang disebabkan bakteri Treponema Pallidum Pertenue.
Penyakit ini, dapat menular melalui kontak langsung dengan ruam yang muncul pada kulit pengidapnya.
Saat ini, Dinkes Parimo telah melakukan serangkaian persiapan pemenuhan kesehatan yang menjadi syarat jelang eradikasi Frambusia.
Salah satunya, melakukan survei pemeriksaan sampel darah pada anak di 10 Puskemas di Kabupaten Parimo. Hasilnya, tidak ditemukan pengidap penyakit Frambusia.
“Sehingga, tahun depan kami bisa eradikasi Frambusia,” imbuhnya.
Hasil pemeriksaan sampel darah ini, lanjut Yunita, akan menjadi data rujukan eradukasi Frambusia ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Baca Juga: Dinkes Parimo Gelar Rapat Pembentukan Kelompok Evaluasi Jejaring Ibu dan Anak
Sehingga, Kemenkes tahun depan akan melakukan asesmen atau penilaian di Kabupaten Parimo, untuk memastikan kesiapan eradikasi Frambusia tersebut.
“Hasil pemeriksaannya saat suvei negatif semua. Makanya, sudah menjadi komitmen kita untuk menagergetkan eradikasi Frambusia pada 2025,” pungkasnya.
Komentar