Mendagri Ajak Hidupkan Desa dan Tekan Laju Urbanisasi

SUMEDANG, theopini.id Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengajak seluruh pihak terkait, menghidupkan desa.

“Pemerintah telah berupaya untuk memperkuat sistem pemerintahan desa dan mengalokasikan anggaran khusus desa, untuk menekan laju urbanisasi,” kata Mendagri pada Musyawarah Desa Nasional (Musdesnas) dalam Rangka Peringatan Hari Desa Nasional 2025 di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat (Jabar), Rabu, 15 Januari 2025.

Baca Juga: Mendes PDTT: Revisi UU Desa Untungkan Kades dan Perangkatnya

Menurutnya, urbanisasi merupakan persoalan yang kerap dihadapi sejumlah negara. Terutama, yang pembangunannya berorientasi pada perkotaan.

Ia mengambil contoh permasalahan urbanisasi yang dihadapi negara maju seperti Jepang dan Korea Selatan.

Masyarakat di kedua negara tersebut, kata dia, terutama yang berusia produktif banyak yang meninggalkan desa. Akibatnya, berbagai potensi yang dimiliki desa kurang dimanfaatkan.

“Maka problem yang terbesar di sana adalah bagaimana mengembalikan mereka yang di kota untuk ke desa,” katanya.

Selain itu, kata Mendagri, kehidupan kota di kedua negara tersebut sangat kompetitif. Ini membuat masyarakat berlomba-lomba untuk mengenyam pendidikan sampai jenjang tertinggi.

Dengan harapan setelahnya, mereka akan mendapatkan pekerjaan untuk membiayai kehidupan di kota. Hal ini, kemudian berdampak terhadap rendahnya keinginan menikah di kalangan penduduk usia produktif.

Akibatnya populasi penduduk di negara tersebut menurun. “Nah akibatnya apa yang terjadi? Penduduk mereka usia muda makin lama makin berkurang. Itu disebut dengan populasi yang makin menciut,” ujarnya.

Ia berharap, Indonesia tidak mengalami kondisi seperti di dua negara tersebut. Apalagi, belum terlambat untuk mencegah laju urbanisasi yang tak terkendali.

Mengingat, persentase jumlah masyarakat yang tinggal di kota dan desa terbilang merata, yakni 56 persen di kota dan 44 persen di desa. Angka kelahiran di Indonesia pun terbilang cukup tinggi.

“Sehingga anak mudanya jauh lebih banyak daripada yang orang tuanya. Itu yang kita sebut dengan bonus demografi,” jelasnya.

Baca Juga: Kemendagri Tegaskan Peran Penting Desa untuk Kemajuan Indonesia

Karena itu, lanjutnya, pemerintah terus berupaya membangun desa agar lebih hidup dan mandiri. Hal ini, seperti memperkuat sistem pemerintahan desa dan memastikan anggaran desa yang disalurkan kepada masyarakat tepat sasaran.

“Indonesia juga memiliki kementerian khusus yang mengurusi desa, yakni Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal,” pungkasnya.

Komentar