DONGGALA, theopini.id — Di tengah masih tingginya angka putus sekolah di sejumlah daerah, SMP Negeri 2 Banawa, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah justru menunjukkan hasil berbeda.
Sekolah ini, berhasil menekan kasus putus sekolah hingga nyaris nol berkat sistem pendataan dan pemantauan intensif terhadap setiap siswa.
Baca Juga: SMPN 2 Banawa Tegaskan Komitmen Ciptakan Sekolah Aman dan Ramah Anak
“Kami terus melakukan pendataan secara berkala untuk memastikan validitas data. Sejauh ini, jumlah siswa yang putus sekolah sangat kecil,” ujar Kepala SMPN 2 Banawa, Nurhazi, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa, 14 Oktober 2025.
Menurut dia, keberhasilan tersebut tak lepas dari sinergi antara pihak sekolah, wali kelas, dan bagian tata usaha dalam memastikan seluruh siswa terpantau dengan baik.
Setiap perkembangan akademik maupun sosial siswa di SMAN 2 Banawa, kata dia, selalu menjadi perhatian bersama.
Ia menjelaskan, sekolah tidak berhenti hanya pada fase pendidikan SMP. Bahkan setelah siswa lulus, pihak sekolah tetap melakukan pemantauan terhadap keberlanjutan pendidikan mereka.
“Biasanya kami bertanya, ‘Kamu lanjut sekolah di mana?’ agar kami tahu perkembangan mereka dan bisa memberikan dukungan bila dibutuhkan,” katanya.
Selain melalui pendataan, sekolah juga menerapkan pendekatan personal bagi siswa yang mengalami kendala, terutama faktor ekonomi dan lingkungan keluarga.
Melalui dialog dan bimbingan rutin, pihak sekolah berupaya memastikan setiap anak memiliki semangat dan peluang yang sama untuk melanjutkan pendidikan.
“Meskipun ada faktor eksternal seperti kondisi ekonomi atau lingkungan keluarga, kami berusaha memastikan semua anak bisa terus sekolah tanpa hambatan,” tegasnya.
Nurhazi menambahkan, keberhasilan menjaga keberlanjutan pendidikan ini bukan semata capaian administratif, tetapi bentuk nyata komitmen sekolah terhadap kesejahteraan siswa.
Baca Juga: Komisi I DPRD Parimo Akan Perjuangkan Nasib Tenaga Honorer di Sekolah Swasta
“Sekolah bukan hanya tempat belajar akademik, tapi juga tempat membangun masa depan. Kami ingin memastikan tak ada anak Banawa yang berhenti di tengah jalan,” pungkasnya.
Dengan sistem pemantauan berlapis dan perhatian personal tersebut, SMPN 2 Banawa kini menjadi salah satu contoh sekolah di Kabupaten Donggala yang berhasil mengintegrasikan nilai-nilai kepedulian sosial dalam praktik pendidikan sehari-hari.
Baca berita lainnya di Google News
Komentar