PARIMO, theopini.id — Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), masih tergolong tinggi di Sulawesi Tengah. Kondisi ini, menjadi perhatian serius Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Parimo pasca pengukuhan pengurus masa bakti 2025–2029.
“Saya harap seluruh pengurus sudah memahami peran, fungsi, dan tanggung jawab masing-masing dalam menjalankan tugas penanggulangan HIV dan AIDS di daerah ini,” ujar Ketua KPA Parimo, Hestiwati Nanga, di Parigi, Selasa, 23 Desember 2025.
Baca Juga: Wagub Gorontalo Ajak Mahasiswa Berperan Cegah Penyebaran HIV/AIDS
Berdasarkan data terkini, menurutnya, Kabupaten Parimo berada di peringkat keempat tertinggi kasus HIV di Sulawesi Tengah, dengan total 230 temuan kasus di masyarakat.
Sementara itu, untuk Orang dengan AIDS (ODA), telah ditemukan sebanyak 73 kasus, yang menempatkan Parimo di posisi kelima di Sulawesi Tengah.
“Masyarakat juga perlu memahami bahwa HIV dan AIDS adalah dua hal yang berbeda, baik dari sisi gejala maupun penanganannya,” tegasnya.
Ia menilai peran pengurus KPAK sangat penting, mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan, hingga desa, khususnya dalam melakukan edukasi dan memberikan informasi tentang pentingnya menjaga kesehatan.
“Koordinasi dan kerja sama lintas sektor mutlak dibutuhkan, agar setiap langkah penanganan yang dilakukan bisa lebih tepat sasaran,” tambahnya.
Skrining sejak dini pada ibu hamil, kata dia, juga sangat penting dilakukan untuk mencegah penularan HIV dari ibu ke bayi.
Baca Juga: Januari-Oktober 2024, Dinkes Parimo Temukan 27 Kasus Baru HIV/AIDS
Sebab, jika diketahui lebih awal dan dilakukan pengobatan secara teratur, maka bayi yang dikandung tidak akan tertular HIV.
“Melalui kesempatan ini, saya mengajak seluruh pengurus KPAK, masyarakat, dan semua pihak untuk bersama-sama menghapus stigma serta diskriminasi terhadap Orang dengan AIDS (ODA),” pungkasnya.
Baca berita lainnya di Google News








Komentar