PARIMO, theopini.id – Hujan deras mengguyur selama empat jam, menyebabkan Sungai Palasa dan Tomini, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, meluap pada Kamis, 13 Maret 2025.
Luapan air sungai ini, mengakibatkan banjir bandang di enam desa yang tersebar di Kecamatan Palasa dan Tomini.
Baca Juga: Dinsos Parimo Tangani Logistik dan Bantu Evakuasi Korban Banjir Bandang Toribulu
Menurut, Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Dinas Sosial Parimo, Irwan Basri, berdasarkan data petugas lapangan, ribuan warga terdampak akibat bencana tersebut.
“Ribuan warga yang terdampak di enam desa, yakni tiga desa di Kecamatan Palasa dan tiga desa di Kecamatan Tomini,” ujar Irwan, Jum’at, 14 Maret 2025.
Banjir ini, kata dia, merendam permukiman warga tiga desa di Kecamatan Palasa, yakni Ogoansam, Bambasiang dan Ulatan.
Kemudian, tiga desa lainnya yang diterjang banjir di Kecamatan Tomini, yakni Tomini Barat, Tomini Utara, dan Tomini Induk.
Selain merendam rumah warga, banjir juga menyebabkan dua jembatan penghubung antardesa terputus, ehingga beberapa dusun terisolasi.
Total warga terdampak mencapai 502 Kepala Keluarga (KK) atau 2.510 jiwa dengan rincian, Kecamatan Palasa sebanyak 320 KK atau 1.600 Jiwa.
Dari total warga terdampak di Kecamatan Palasa, tersebar di Desa Ogoansam sebanyak 50 KK di dusun satu dan dua.
Sementara di Desa Bambasiang, korban terdampat terdapat di dusun satu sebanyak 89 KK atau 336 jiwa, dan dusun dua sebanyak 131 KK atau 616 jiwa.
“Di Desa Bambasiang warga terisolir dan akses jalan putus. Satu rumah rusak berat, dua rumah hanyut terbawa banjir,” jelasnya.
Sedangkan di Desa Ulatan, terdapat 55 KK yang terdampak banjir. Untuk Kecamatan Tomini, tercatat 182 KK atau 910 Jiwa yang terkena banjir.
Total korban terdampak di Kecamatan Tomini, tersebar di Desa Tomini Barat, tetaptnya di dusun satu sebanyak 31 KK dan dudun dua 24 KK.
Selanjutnya, Desa Tomini Induk di dusun satu sebanyak 6 KK, Desa Tomini Utara di dusun satu 25 KK, dan dusun dua 25 KK.
“Sebagian besar warga terdampak memilih mengungsi ke rumah keluarga atau kerabat terdekat. Hingga saat ini, bantuan belum didistribusikan kepada para korban,” imbuhnya.
Dalam upaya penanganan darurat, beberapa kebutuhan mendesak yang dibutuhkan warga terdampak, di antaranya selimut, makanan siap saji, air bersih, perlengkapan bayi dan lansia.
Irwan menambahkan pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Sosial sesuai arahan Kepala Dinas Sosial Parimo.
Baca Juga: 370 Jiwa Warga Palasa Terpaksa Mengungsi Akibat Banjir Bandang
Saat ini, unsur pimpinan Dinsos bersama pemangku kepentingan lainnya tengah membahas penetapan Status Tanggap Darurat (SKTD).
“Sekdis dan Kabid Linjamsos Dinsos parimo telah melakukan rapat singkat bersama BPBD, guna menetapkan pelayanan di lokasi banjir,” pungkasnya.








Komentar