Theopini.id – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) diamanahkan untuk melaksanakan tujuh program prioritas nasional.
“Tujuh program itu, untuk percepat Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan reformasi structural,” ungkap Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Jakarta, Selasa 25 Januaru 2022.
Hal tersebut disampaikan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pada Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi V DPR RI dipimpin Ketua Komisi V DPR RI Lasarus membahas evaluasi pelaksanaan APBN Tahun 2021 dan Program Kerja Tahun 2022 di Komplek Parlemen Senayan, Selasa.
Dia mengatakan, tujuh program prioritas nasional tersebut merujuk pada Undang-Undang nomor 6 Tahun 2021, tentang Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2022, dan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 85 Tahun 2021, tentang Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2022.
Ketujuh program yang menjadi fokus di tahun 2022 ini pertama, memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan berkualitas dan berkeadilan. Kedua, mengembangkan wilayah untuk mengurangi kesenjangan dan menjamin pemerataan.
Kemudian, ketiga, meningkatkan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing. Kemudian keempat, revolusi mental dan pembangunan kebudayaan. Kelima memperkuat infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar.
“Program yang keenam, membangun lingkungan hidup, meningkatkan ketahanan bencana, perubahan iklim, dan program prioritas ketujuh adalah memperkuat stabilitas polhukam dan transformasi pelayanan publik. Secara garis besar, Kementerian PUPR akan mendukung seluruh program prioritas nasional dengan porsi yang disesuaikan dengan kebutuhan dan lingkup kewenangannya,” ungkapnya.
Menurutnya, pagu indikatif Kementerian PUPR di 2022 sebesar Rp100,6 triliun, dialokasikan untuk melanjutkan program pembangunan infrastruktur pada bidang sumber daya air, jalan dan jembatan, permukiman dan perumahan dalam rangka meningkatkan daya saing sekaligus menjadi stimulus bagi sektor riil untuk tetap bertahan pada masa pandemi Covid-19.
“Di bidang sumber daya air telah diprogramkan antara lain membangun 35 bendungan on going, 2 bendungan baru, revitalisasi empat danau, pembangunan 42.400 ha daerah irigasi, rehabilitasi dan peningkatan 123.470 ha jaringan irigasi, pembangunan pengendali banjir dan pengaman pantai sepanjang 157 km,” jelasnya.
Pada bidang jalan dan jembatan akan dibangun jalan baru sepanjang 354 km, jembatan sepanjang 23.715 meter dan flyover/underpass sepanjang 1.072 meter.
Sedangkan bidang permukiman, akan dibangun 1.637 liter/detik SPAM, sistem IPAL untuk 8.410 KK, sistem pengelolaan persampahan untuk 21.000 KK, penanganan 802 ha kawasan kumuh, 8 PLBN terpadu, 729 unit pembangunan dan rehabilitasi prasarana dan sarana pendidikan, olahraga, dan pasar. Selanjutnya, di bidang perumahan akan dibangun 5.141 unit rumah susun, 1.823 unit rumah khusus, 101.250 unit rumah swadaya serta 20.500 unit prasarana sarana dan utilitas (PSU).
“Dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya Ditjen Bina Kontruksi, Ditjen Pembiayaan Infrastruktur PU dan Perumahan, BPSDM, BPIW, Setjen, dan Itjen sebesar Rp2,1 triliun,” kata Basuki.
Laporan : Suryadi/**
Komentar