Pemerintah dan Kepolisian Gencar Kawal Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun

PARIMO, theopini.id – Pemerintah dan Kepolisian di wilayah Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah gencar mengawal pelaksanaan vaksinasi anak usia 6-11 tahun, yang ditargetkan akan dituntaskan dalam kurun waktu dua bulan.

“Saya akan tetap memonitor tentang pembuatan perencanaan, penjadwalan vaksinasi usia 6-11 tahun di tiap-tiap kecamatan, serta terus bekerjasama dengan seluruh Puskesmas yang ada,” ungkap Wakil Bupati Parimo, H. badrun Nggai saat ditemui di Parigi, Rabu 26 Januari 2022.

Dia mengatakan, sebelum pelaksanaan vaksinasi dilakukan, pihaknya memberikan sosialisasi terlebih dahulu, untuk meyakinkan orang tua tentang vaksin yang tidak berbahaya bagi masyarakat.

Pihak TNI-POLRI di setiap Kecamatan juga bergerak dalam membantu suksesnya vaksinasi anak usia 6-11 tahun.

“Target kita untuk vaksinasi usia 6-11 tahun berjumlah 45.704 ribu jiwa. Saat ini sesuai data yang kami monitor, jumlah anak yang telah mendapatkan vaksinasi disetiap sekolah kurang lebih 1.650 jiwa,” ujarnya.

Sejauh ini kata dia, antusias orang tua siswa pada pelaksanaan vaksinasi bervariasi. Tetapi pemerintah mengharapkan, jangan sampai menghalangi anaknya untuk mendapatkan suntikan vaksin, jika telah memasuki usia 6-11 tahun.

“Adanya gerakan ini, orang tua siswa pada umumnya sudah mampu untuk mengikutkan anaknya tanpa ada lagi keraguan. Hal ini, tentu yang kami butuhkan yaitu kerjasama antara pemerintah setempat, dan sinergi dari pihak TNI-POLRI,” ujarnya.

Sementara itu, Kapolres Parimo, AKBP Yudy Arto Wiyono mengatakan, masyarakat bisa menyaring banyaknya berita vaksinasi anak yang beredar, karena tidak dapat dipertanggung jawabkan kejelasan serta asal sumbernya.

“Jika melihat berita tolong jangan percaya dan langsung menerima, sebelum mengecek sumbernya dari mana. Karena pada saat ini masyarakat sangat rentan sekali terkait dengan isu-isu yang berkembang,” ucapnya.

Menurutnya, vaksin telah melalui tahapan kajian dari pemerintah, juga Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), yang turut serta memberikan sertifikasi halal.

Dia mengimbau, agar masyarakat selalu yakin langkah yang dilakukan pemerintah untuk memberikan perlindungan terbaik.

“Itukan hanya berita dibuat-buat, dengan tujuan untuk membuat situasi kegaduhan,” pungkasnya.

Laporan : Abdul Farid

Komentar