Kementerian PUPR Bangun IPAL Terintegrasi KIT Batang di Jateng

Theopini.id – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Terintegrasi Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Provinsi Jawa Tengah (Jateng).

“Pembangunan infrastruktur ini bertujuan untuk meningkatkan layanan sanitasi skala kawasan dan mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh air limbah industri maupun domestik, sehingga tidak dibuang secara langsung ke sungai maupun tanah,” ungkap Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dalam keterangan tertulisnya, Jum’at 4 Maret 2022.

Dia mengatakan, pembangunan kawasan industri ini merupakan pola baru, karena menggunakan tanah negara dan fasilitas disediakan pemerintah, seperti jalan, air, sanitasi dan perumahan sehingga investor yang datang hanya perlu membangun pabrik dan langsung beroperasi.

Secara teknis, skema pengolahan air limbah KIT Batang menggunakan teknologi Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR), yang dilakukan dengan cara mengalirkan air limbah domestic, dan air limbah yang berasal dari industri yang telah melalui pengolahan awal (pretreatment), melalui jaringan perpipaan untuk diolah ke IPAL Terintegrasi.

“Sehingga, menghasilkan standar influen (baku mutu) yang ditetapkan sebelum dilakukan daur ulang maupun bercampur dengan badan air/dialirkan ke sungai,” jelasnya.

Dia menjelaskan, IPAL Terintegrasi ini memiliki kapasitas 18.000 m3/hari, yang dilengkapi dengan jaringan perpipaan air limbah sepanjang kurang lebih 18 km dengan diameter pipa 200-700 mm, dan dilengkapi dengan manhole, bak kontrol serta beberapa pompa wet pit untuk mengalirkan air limbah secara gravitasi menuju IPAL.

Pekerjaan IPAL Terintegrasi beserta jaringan perpipaan air limbah KIT Batang Fase 1 seluas 450 hektare mulai dikerjakan sejak kontrak 15 Desember 2021, dan ditargetkan selesai 14 Desember 2023. Kemudian, pekerjaan ini dilaksanakan dengan metode rancang bangun (Design and Build) dengan progres saat ini, yaitu proses penyusunan rencana teknis terinci (DED) IPAL, Jaringan Perpipaan dan bangunan pendukung.

“Pararel dengan proses desain, di lapangan telah dimulai pekerjaan persiapan konstruksi meliputi pekerjaan uji geolistrik, survey topografi, pekerjaan sondir dan boring, jalan akses, pembangunan pagar temporari dan direksi keet,” paparnya.

Anggaran pembangunannya bersumber dari APBN TA 2021-2023 (MYC) senilai Rp341,7 miliar untuk pekerjaan fisik oleh kontraktor PT PP-PT SBS-PT MKJ (KSO), dan pekerjaan konsultan manajemen konstruksi senilai Rp. 8,7 miliar oleh PT Arkonin EMP–PT Virama Karya (KSO). Lingkup pekerjaannya meliputi rencana teknis terinci (DED), konstruksi fisik, pendampingan operasional hingga pemeliharaan.

Laporan : Suryadi/**

Komentar