Theopini.id – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Prof Zudan Arif Fakrulloh mengajak para Aparat Sipil Negara (ASN) untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan era digital saat ini.
“Hal ini karena ASN tidak bisa lagi menerapkan pola lama dalam memberikan layanan kepada masyarakat. Sebab, masyarakat terus menuntut pelayanan yang cepat, tepat dan efisien,” ungkap Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil), Kemendagri, Prof Zudan Arif Fakrulloh, dalam keterangan terulisnya, Sabtu 5 Maret 2022.
Menurut dia, agar ASN bisa memenuhi tuntutan tersebut, ASN harus memiliki inovasi salah satunya dengan membuat program kerja berbasis digital.
Inovasi itu kata dia, harus dilakukan semampunya, apakah berbasis website, appstore, atau layanan hotline berbasis chat whatsapp. Langkah itu pernah dilakukannya di Ditjen Dukcapil Kemendagri sebagai upaya komunikasi negara kepada rakyat.
“Tentu tidak mudah, karena dengan berkomunikasi secara langsung itu kita harus siap mendapat komplain, bulian, kritikan, cacian dan sebagainya. Tapi itu menjadi bahan bagi kita untuk terus berbenah sehingga layanan berbasis whatsapp itu terus kita kembangkan,” ujarnya.
Dia menyebut, apa yang dilakukannya adalah menangkap dan melaksanakan arahan Mendagri Tito Karnavian, agar para ASN merubah pola, kultur dan menggunakan teknologi untuk memudahkan pelayanan tersebut.
Dalam menciptakan inovasi, Zudan juga menekankan pentingnya branding terhadap inovasi. Tujuannya, agar program kerja mereka dapat dimengerti dan dijalankan oleh masyarakat.
“Ini bukan berarti pamer kinerja. Namun kita berupaya untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan memanfaatkan teknologi digital,” kata dia.
Selain itu, ASN juga harus menjadi marketing atas program yang dibuatnya. Hal ini bertujuan agar masyarakat bisa semakin paham dengan program tersebut dan bisa menjalankan aplikasi layanan yang sudah di buat oleh ASN.
“Disini para ASN harus bisa menerapkan programnya, mereka harus menguasai teknologi dengan memanfaatkan medsos untuk mensosialisasikan programnya,” katanya.
Dia mengatakan, berbagai layanan yang diberikan secara mudah untuk masyarakat, adalah upaya negara memberikan kebahagiaan pada rakyatnya. Karena itu, inovasi hendaknya memiliki semangat memudahkan layanan bagi masyarakat, sehingga mereka bisa merasa bahagia.
Terkait keberhasilan inovasi ASN, Zudan mencontohkan program BPSDM Jatim seperti Webinar ASN Belajar yang dilaksanakan secara berkala setiap pekan. Pihaknya mengatakan, inovasi ini menjadi sangat istimewa karena memiliki nilai adaptif terhadap perkembangan teknologi.
Manfaat pentingnya adalah ASN dapat belajar setiap pekan tanpa harus hadir di lembaga diklat. Sebab, mereka dapat mengikuti kelas sesuai kebutuhannya secara virtual.
“Saya mendengar peserta yang ikut sampai ribuan setiap sesinya. Itu artinya, ASN kita benar-benar membutuhkan program ini untuk pengembangan kompetensi mereka di era yang begitu kompleks dalam melayani masyarakatnya agar bahagia,” tutur Zudan.
Program ASN Belajar tersebut, lanjutnya, diharapkannya tidak hanya dilaksanakan satu pekan sekali. Di sisi lain, agar inovasi itu bisa memberikan manfaat, ASN maupun masyarakat harus memiliki perangkatnya, seperti smartphone maupun perangkat digital lainnya.
Program pelayanan digital saat ini memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, seperti layanan pengurusan KTP, akte kenal lahir dan lain sebagainya.
“Kalau melihat antusias ASN tinggi, semestinya program ASN Belajar ini dapat digelar dua kali dalam sepekan. Sehingga ASN tidak pernah ketinggalan informasi yang mereka butuhkan maupun pendidikan dan pelatihan penunjang tugas-tugasnya,” ujar Zudan.
Laporan : Wawa Toampo/**
Komentar