PARIMO, theopini.id – Pemerintah Daerah (Pemda) Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, gelar operasi pasar minyak goreng (Migor) curah, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.
“Kegiatan ini kami laksanakan untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten. Kami menyurat ke produsen dan mendapatkan jatah 9 ton. Satu ton telah disalurkan secara gratis di Polres Parimo bagi yang melakukan vaksinasi, jadi tersisa delapan ton lagi,” ungkap Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Parimo, Muhammad Yasir, saat ditemui di Parigi, Jumat 08 April 2022.
Dia mengatakan, dalam operasi pasar tersebut pihaknya bekerjasama dengan PT Sarana Tanjung Lestari yang berasal dari Pasangkayu, Sulawesi Barat (Sulbar), untuk menyalurkan minyak goreng curah dengan harga Rp 14 ribu per liter.
Awalnya kata dia, Disperindag memang menginformasikan melalui media sosial, penyaluran minyak goreng curah tidak terbatas. Sebab, pihaknya tidak mengetahui persis kebutuhan real masyarakat di Parimo.
“Jadi karena ini jualan, kalau saya batasi lantas tidak terjual habis, produsen akan merugi, apalagi mereka telah datang jauh jauh dari Pasangkayu,” ujar Yasir.
Setelah melihat antusias masyarakat yang mengantri mencapai 500 orang, Disperindag akan menyesuaikan dengan jumlah minyak goreng yang tersedia, untuk dibagi secara merata.
Dia menambahkan, jika penyaluran tersebut belum mencukupi kebutuhan masyarakat, Disperindag akan kembali bermohon pekan depan.
Sehingga, operasi pasar minyak goreng akan dilaksanakan kembali, sebagai upaya memudahkan masyarakat memenuhi kebutuhannya.
“Tapi kami telah memfasilitasi agen minyak di Parigi bersama PT Perusahaan Perdagangan Indonesia, kami juga telah menandatangani rekomendasinya. Jadi pada hari Senin 11 April 2022, agen milik Bapak Muhlis akan mendapatkan jatah sembilan ton juga,” ujarnya.
Pantauan media ini, ratusan warga dari sejumlah wilayah di Kabupaten Parimo, rela mengantri berjam-jam di depan kantor Disperindag setempat, untuk mendapatkan minyak goreng curah.
Usai dilakukan penghitungan, masing-masing warga mendapatkan jatah minimal 10 liter per orang. Kebijakan tersebut, dilakukan agar antrian jerigen yang telah ada sejak malam sebelum operasi pasar berlangsung, seluruhnya terisi.
Komentar