PALU, theopini.id – Kapolda Sulawesi Tengah, Irjen Pol. Drs. Rudi Sjufahriadi memimpin pelaksanaan penandatanganan pakta integritas dan pengambilan sumpah panitia, peserta dan orang tua penerimaan terpadu Taruna/Taruni Akpol dan Bintara Polri gelombang II, Kamis 14 April 2022.
“Penandatanganan pakta integritas seleksi penerimaan anggota Polri terpadu , merupakan suatu kontrak moral dan janji Integritas yang harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan bukan hanya seremonial semata,” tegas Kapolda.
Menurut dia, penandatanganan pakta integritas seleksi penerimaan anggota Polri terpadu, akan dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT, dan ada konsekwensi hukum yang akan di terima.
Hal tersebut merupakan perwujudan komitmen jajaran Polda Sulawesi Tengah dalam proses penerimaan anggota Polri dengan prinsip, Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis (BETAH) serta Clean And Clear.
“Dengan maksud mengimplementasikan kebijakan Kapolri dalam mewujudkan transpormasi Polri yang Presisi,” tegasnya.
Tujuannya kata dia, untuk menyiapkan bibit-bibit unggul penerus tongkat estapet kepolisian di masa mendatang. Sehingga, menjadi Polri yang berkualitas, profesional, modern dan terpercaya.
Untuk menjamin seleksi penerimaan Polri yang bersih, jujur dan transparan, Kapolda mengharapkan prinsip BETAH, anti KKN serta Clear and Clean dalam pelaksanaan rekrutmen selalu di pedomani dalam tahap seleksi.
Seementara itu, Kabidhumas Polda Sulteng Kombes Pol. Didik Supranoto mengatakan, jumlah peserta seleksi calon Taruna Akpol berjumlah 54 orang, terdiri dari 52 pria dan 2 wanita.
Sedangkan, Bintara Polri tugas umum sebanyak 1.207 orang, terdiri dari 1024 pria dan 183 wanita. Bintara Kompetensi Khusus (Bakomsus), berjumlah 192 orang terdiri dari 172 pria dan 20 wanita.
Dengan telah dilaksanakannya pakta integritas dan pengambilan sumpah kepada pantia, orang tua dan peserta seleksi, kata dia, maka tahapan seleksipun segera dimulai sesuai jadwal yang telah diinformasikan kepada para peserta seleksi.
Didik mengimbau kepada orang tua yang putra-putrinya mengikuti tahap seleksi, untuk tidak percaya kepada orang yang mengaku panitia, dengan meminta imbalan berdalih dapat membantu meluluskan.
“Bantu dengan doa dan percayakan kemampuan putra-putrinya dalam mengikuti seleksi,” pesan Didik.
Komentar