Catatan Gabut di Hari Ayah Sedunia

12 November 2022, ku ucapkan selamat untukmu yang sedang merayakan, dan mempunyai hubungan sangat baik dengan ayah.

Ku berikan semangat untuk sebagian darimu, dan diriku yang tidak bisa merayakan hari ayah sedunia, karena tak bersama ayah.

Selamat hari ayah, Pa,
I think i love you more than you know and you never know. But i don’t know, do you love me too?

Aku satu dari sebagian anak perempuan di luar sana yang punya perasaan iri terhadap orang lain, karena bisa menjalin hubungan baik bersama cinta pertama mereka.

Sebagian anak perempuan itu, mempunyai sosok peran seorang ayah yang selalu siap menjadi pahlawan untuk mereka.

Memiliki pelindung yang tidak akan pernah membuat mereka jatuh, bahkan tergores sedikit saja, dan diberi rasa gelisah serta cemas dari sang ayah.

Aku tidak tahu bagaimana caraku menceritakan tentang bagaimana hidupku sekarang, tentang bagaimana aku tumbuh dewasa tanpa dirimu.

Yang aku tahu, hanya tentang bagaimana mama mengenalkan dunia kepadaku, tentang bagaimana hebatnya mama yang bisa berperan menjadi ayah untukku.

Atau ini hanya tentang dirimu yang sama sekali tidak tahu bagaimana caranya memulai bicara, bahkan bertanya padaku, bagaimana aku melewati semuanya?  

Aku tahu seharusnya yang ku tulis kalimat penuh kasih sayang tentang hari ayah di hari ayah sedunia.

Hanya saja, hari ini aku ingin memperkenalkan orang hebat di dalam tulisan ini. Orang yang mempunyai hati besar, sekuat baja.

Sabar mama, membuatku benar-benar tidak yakin akan bisa jadi sepertinya. Namun, aku akan selalu mencoba, agar dapat melunasi harapan dan memberinya bahagia.

Pa, satu yang pasti sebagai anak perempuan pertamamu, aku terus berusaha menjadi yang terbaik. Hingga dapat menukar beban dipundak mama ke pundakku. Mengganti lelahnya, menjadi pagi tanpa kabut.

Terimakasih atas keadaan ini, yang telah memberikan banyak pelajaran. Sekali lagi, selamat hari ayah sedunia. Semoga papa selalu bahagia dan dalam lindungan Allah SWT.