Pemda Parimo Diminta Segera Atasi Flu Babi yang Menyerang Ternak Warga

Pemda Parimo Diminta Segera Atasi Flu Babi yang Menyerang Ternak Warga
Wakil Ketua DPRD Parimo, Alfres Tonggiroh. (Foto : Oppie)

PARIMO, theopini.id DPRD Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, meminta Pemerintah Daerah (Pemda) segera mengatasi virus African Swine Fever (ASF) atau yang lebih dikenal dengan flu babi, yang menyerang ternak warga di tiga kecamatan.

“Harus ada langkah konkret yang dilakukan pemerintah, melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Parimo. Sebab, ini bukan rahasia lagi, sudah mewabah,” tegas Wakil Ketua DPRD Parimo, Alfres Tonggiroh, dihubungi di Parigi, Selasa, 23 Mei 2023.

Baca Juga: 49 Ekor Sapi di Parimo Diduga Terinfeksi Virus PMK

Menurutnya, warga yang paling terdampak penyebaran virus flu babi tersebut, yakni Kecamatan Torue, Kecamatan Balinggi dan Kecamatan Sausu.

Kondisi ini, kata dia, sangat mengkhawatirkan peternak. Sebab, berternak juga merupakan mata pencarian mereka, selain bertani.

Alfret pun menekankan, pemerintah harus segera bertindak, memutus mata rantai penyebaran virus flu babi, seperti saat wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menyerang ternak sapi.

“Pada saat virus menyerang ternak sapi, pergerakan dinas teknis sangat cepat. Tapi pada ternak babi, sudah satu minggu tidak segera ditangani,” kata dia.

Lambatnya penanganan yang dilakukan pemerintah, lanjutnya, membuat peternak bingung. Padahal, mereka membutuhkan penguatan untuk menghadapi virus tersebut.

Apalagi, persoalan itu, bukan hanya pada saat virus menyerang. Namun, pasca wabah itu terjadi, khususnya berkaitan dengan berbagai bantuan, untuk kelanjutan usaha para peternak.

Baca Juga: Polisi di Banggai Cek Kandang Ternak untuk Mencegah Wabah PMK

“Terus minimal vaksin. Itu yang ditunggu-tunggu peternak. Petugas diharapkan turun, untuk memberikan sosialisasi dan tindakan,” pungkasnya.

Diketahui, wabah flu babi bukan hanya mengkhawatirkan para peternak. Namun, juga warga di tiga kecamatan, karena bangkai hewan yang diduga terinfeksi virus tersebut, sering ditemukan dibiarkan hanyut ke sungai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *