Evaluasi Akhir Program TEKAD, Mendes Yandri Minta Transparansi secara Total

MAKASSAR, theopini.id Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT), Yandri Susanto menjelaskan, dalam mengevaluasi transparansi dan akuntabilitas penggunaan anggaran, menjadi aspek penting yang harus diperhatikan secara detail serta menyeluruh.

Sebab, keberhasilan program pemberdayaan masyarakat ini tidak hanya diukur dari mengapresiasi hal positifnya saja.

Baca Juga: Mendes PDT Ungkap Belanja Masalah hingga Bentuk Tim Awasi Dana Desa

“Namun, jumlah anggaran yang digunakan, dan sejauh mana efisiensi dialokasikan, adalah substansi penting dalam mengevaluasi program,” kata Mendes Yandri, saat membuka Workshop Nasional Evaluasi Akhir Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa, 19 November 2024.

Ia mengatakan, kurangnya transparansi juga dapat menimbulkan ketidakpuasan dan protes, yang berpotensi mengganggu stabilitas sosial serta penerapan program di tengah-tengah masyarakat.

Di sisi lain, kejujuran dalam transparansi pendampingan berbasis pemberdayaan masyarakat ini, merupakan cara efektif membangun legitimasi kebijakan di mata warga desa.

“Kalau kita melihat dengan kacamata kejujuran itu, insyaallah kita bisa menapaki kebahagiaan setapak demi setapak untuk membahagiakan desa-desa yang kita lakukan program TEKAD ini,” bebernya

Mendes Yandri juga menegaskan, agar evaluasi program TEKAD dilakukan secara maksimal dan serius. Khususnya, dalam bidang di mana kebijakan yang diambil mungkin kontraproduktif, sehingga melibatkan pengorbanan jangka pendek.

Sehingga, indikator pencapaian program TEKAD dapat dimanfaatkan menjadi rumusan masalah, demi mewujudkan kemaslahatan warga pada program pendampingan desa, dalam target jangka panjang.

“Keterlibatan pihak lain, seperti Bank Mandiri atau perusahaan-perusahaan lain melalui dana CSR-nya, atau melalui pendampingan peningkatan pemberdayaan manusia. Jadi saya minta betul Bu Harlina, evaluasi ini bukan sekedar basa-basi,” bebernya.

“Bukan hanya puja-puji, bukan hanya kita bisa menghabiskan anggaran, lalu setelah itu tak ada jejaknya,” pungkasnya.

Baca Juga: Mendes PDT Ingin Desa Jadi Penyuplai Program Makan Bergizi Gratis

Hadir dalam kesempatan itu, Pj Gubernur Sulawesi Selatan, Zudan Arif Fakhrulloh. Dan hadir pula mendampingi Mendes Yandri, Dirjen PEID, Harlina Sulistyorini, dan Kepala BPSDM, Luthfiyah Nurlaela, serta beberapa jajaran pejabat tinggi pratama di lingkungan Kemendes PDT.

Komentar