BALI, theopini.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, Sulawesi Selatan menggelar Rapat Kordinasi Khusus (Rakorsus) pendapatan daerah di Bali, Kamis, 6 Februari 2025.
“Rakorsus ini, bertujuan membangun kekompakan dan konsolidasi OPD, BUMD, dan unit kerja pengelolaan pendapatan agar dapat bersinergi serta berkolaborasi,” kata Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Makassar, Firman Hamid Pagarra.
Baca Juga: Pendapatan Daerah Sulteng Semester 1-2023 Capai 42,19 Persen
Selain untuk membangun sinergitas dan kekompakan, ia mengatakan, Rakorsus ini juga sebagai tahapan awal penyusunan RKPD Makassar 2026.
“Sesuai dengan tema kita hari ini, implementasi dan inovasi menuju Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp 2 triliun pada 2025 ini menjadi salah satu langkah agar semua pemangku kepentingan pengelolaan pendapatan dapat berperan aktif,” ucapnya.
Menurutnya, PAD menjadi satu kesatuan dengan pembiayaan belanja daerah yang telah masuk dalam APBD Kota Makassar.
Olenya, seluruh OPD dan BUMD diharapkan mampu meningkatkan penerimaan pendapatan asli daerah di Kota Makassar.
Dengan cara, melakukan intensifikasi pemungutan dan ekstensifikasi sumber pendapatan, sehingga target penerimaan dapat tercapai.
Ia pun menilai PAD sama pentingnya dengan belanja anggaran yang perlu perencanaan serta dievaluasi progresnya setiap saat.
Tak hanya itu, Firman Pagarra pun merinci capaian PAD Kota Makassar pada akhir 2024 yang mencapai angka Rp 1,6 triliun.
Capaian ini, memecahkan rekor tertinggi dalam sejarah Pemkot Makassar. Keberhasilan tersebut, didorong oleh inovasi OPD, termasuk Bapenda sebagai pengelola pajak daerah melalui aplikasi PAKINTA.
Baca Juga: Pemprov Sulteng Gelar Rapat Forkom Pendapatan Daerah di Parimo
“Saya pikir dengan Rakorsus ini, kita bisa mencapai Rp 2 triliun tahun ini,” imbuhnya.
Melalui Rakorsus ini, ia menekankan untuk terus membangun sinergitas dan kolaborasi OPD serta BUMD, agar dapat menggali potensi guna optimalisasi menuju PAD Rp 2 triliun pada 2025.
Komentar