JAKARTA, theopini.id – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan industri konstruksi Indonesia berbasis teknologi, khususnya melalui penerapan Building Information Modelling (BIM) untuk mewujudkan penyelenggaraan konstruksi yang berkelanjutan sesuai amanat Permen PUPR Nomor 9 Tahun 2021.
Menurut Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti, implementasi BIM bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi, mendeteksi mitigasi atau pengurangan risiko.
Baca Juga: Kementerian PU Fokus Efisiensi Infrastruktur Untuk Pertumbuhan Ekonomi
Kemudian, mempermudah proses monitoring dan evaluasi di setiap tahapan pembangunan, membuat proses desain serta konstruksi lebih ramping dan transparan, menghindari kesalahan mulai perencanaan hingga pelaksanaan, dan mempercepat waktu pelaksanaan pembangunan.
“Keberlanjutan BIM dalam tahap operasional infrastruktur berperan penting dalam memastikan sistem manajemen bangunan berjalan optimal, seperti Building Management System (BMS) dan Building Energy Management System (BEMS). Selain itu, BIM juga mendukung pengembangan Bangunan Gedung Cerdas (BGC) dalam tahap pemanfaatan infrastruktur” kata Wamen Diana dalam seminar Beyond BIM: The Future of Digital Construction di Jakarta, Rabu, 19 Februari 2025.
Sampai dengan 2024, Kementerian PU sudah menerapkan BIM lebih dari 28 proyek, di antaranya 14 pasar yang tersebar di Sumatera Barat, NTB, Jawa Tengah, Bali, Ambon, Manokwari, dan Padang.
Kemudian, lima fasilitas olahraga seperti Arena Aquatic di Papua, Istora Papua Bangkit, Indoor Multifunction Stadium, Fasilitas Pemusatan Latihan Nasional Olahraga Atletik Pangalengan, dan Stadion Utama Sumatera Utara.
“Ada juga delapan fasilitas pendidikan berupa kampus, prototipe sekolah dan madrasah, serta Pusbangkom PU. Kementerian PU juga mewajibkan penggunaan BIM pada proyek-proyek di IKN,” kata dia.
Untuk mendukung penerapan BIM, Kementerian PU melakukan berbagai upaya seperti mencantumkan persyaratan personil BIM dalam dokumen tender.
Selain itu, menerapkan e-katalog untuk optimalisasi mutu, biaya, dan waktu proyek. Kementerian PU juga menggunakan BIM dalam pengembangan prototipe sarana pendidikan dan pasar dengan berbagai sistem konstruksi, baik konvensional, RISHA, dan kayu.
“Tidak hanya itu, kami juga secara berkala melakukan penguatan SDM dan pengembangan sarana BIM melalui pelatihan terkait software dan hardware untuk tim BIM di unit kerja, pengembangan studio BIM, serta penyelenggaraa kegiatan BIM week untuk meningkatkan awareness dan mempercepat implementasi BIM,” tuturnya.
Ia menambahkan pemerintah berperan dalam pengawasan, pemeriksaan, dan pembinaan melalui kebijakan, penguatan SDM, serta pengembangan sarana untuk mendorong transformasi teknologi di sektor konstruksi.
Baca Juga: Jelang Nataru , Kementerian PU Akan Hentikan Preservasi Jalan Tol Dan Nasional
Namun, kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan industri tetap diperlukan agar penerapan BIM dapat meningkatkan standar konstruksi dan keselamatan masyarakat.
“Kami berkomitmen untuk terus mendukung transformasi digital di bidang konstruksi dengan memastikan penerapan BIM secara konsisten di seluruh Indonesia,” pungkasnya.


 
																						


Komentar