Gubernur Sulteng Akan Sanksi Pengecer Nakal Gas LPG 3 Kg

PALU, theopini.idGubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Anwar Hafid memastikan harga gas LPG 3 Kilogram (Kg) tetap stabil menjelang perayaan Lebaran Idulfitri 1446 Hijriah.

Dalam video call bersama warga dan pengecer gas di Kabupaten Poso, Kamis, 13 Maret 2025, Gubernur Anwar Hafid menegaskan akan menindak tegas para pengecer nakal yang menaikkan harga di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

Baca Juga: Manteri BUMN Sebut Pengaligan LPG ke DME Harus Segera Dimulai

Dalam percakapan tersebut, ia secara langsung menanyai pengecer dan pangkalan gas di Kabupaten Poso, terkait lonjakan harga yang dikeluhkan masyarakat.

Seorang pengecer mengaku, membeli gas dari pangkalan dengan harga yang sudah tinggi. Sehingga, mereka terpaksa menjual lebih mahal kepada konsumen.

Mendengar hal itu, ia pun segera memerintahkan Asisten II untuk menelusuri rantai distribusi gas hingga ke akar permasalahan.

“Kalau ada pengecer yang menaikkan harga seenaknya, langsung tutup saja. Kita cari yang lebih jujur,” tegasnya.

Gubernur Anwar Hafid juga menegaskan, sanksi akan diberikan bagi pangkalan yang terbukti menjual di atas HET.

“Kalau dari pangkalan sudah main harga, langsung berikan sanksi. Tutup sementara, atau kalau perlu cabut izinnya, tegasnya lagi.

Ia juga menyoroti kemungkinan kelangkaan gas sebagai penyebab naiknya harga. Olehnya, ia meminta Pertamina memastikan distribusi LPG 3 Kg tetap lancar agar tidak terjadi permainan harga di lapangan.

“Kalau gas kurang, kita berjuang bersama Pertamina supaya kuota cukup. Tapi kalau ada yang sengaja menaikkan harga, itu harus ditindak,” ujarnya.

Selain itu, ia menegaskan, pemerintah telah memberikan subsidi besar untuk LPG 3 Kg demi meringankan beban masyarakat.

Namun, jika ada oknum yang menyalahgunakan subsidi demi keuntungan pribadi, tindakan tegas akan diambil, termasuk kemungkinan pemeriksaan oleh aparat hukum.

Dengan meningkatnya kebutuhan rumah tangga saat Ramadan dan menjelang Lebaran, ia meminta seluruh jajaran Pemda Poso, Satgas LPG, dan aparat keamanan untuk mengawal distribusi gas agar tetap stabil.

“Masyarakat sudah cukup terbebani dengan biaya hidup. Jangan lagi ditambah dengan permainan harga,” katanya.

Ia mengingatkan agar setiap pangkalan membuat fakta integritas yang memastikan mereka menjual gas sesuai dengan ketentuan.

Baca Juga: Hiswana Migas Temui Gubernur Sulteng, Bahas Kuota BBM dan Gas Elpigi

Harga yang wajar masih dapat ditoleransi, kata dia, namun jika ada pengecer menjual hingga dua kali lipat dari harga normal, maka tindakan tegas harus diambil.

“Kalau sudah sampai Rp40 ribu atau Rp60 ribu, itu sudah tidak wajar. Itu sudah membebani masyarakat. Langsung ditutup saja,” pungkasnya.

Komentar