JAKARTA, theopini.id – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo bertemu dengan Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Timor-Leste dan Asean Marc Gerritsen di Jakarta, Kamis, 10 April 2025. Pertemuan ini, untuk membahas kerja sama di bidang sumber daya air di bawah kerangka MoU on Water.
Menteri Dody mengapresiasi dukungan dan kerja sama Pemerintah Belanda terhadap infrastruktur khususnya di bidang sumber daya air.
Baca Juga: Realisasi PMA Sulteng Capai US 19 Miliar Tinggalkan Rekor DKI Jakarta
“Kami belajar banyak dari pengalaman Belanda dalam mengelola sumber daya air. Untuk itu sangat penting kolaborasi dalam penguatan kapasitas generasi muda dan pertukaran pengetahuan, seperti melalui The Dutch Training and Exposure Program (DUTEP),” kata dia.
Saat ini, menurutnya, program prioritas pemerintah di bidang sumber daya air, di antaranya irigasi, air siap minum, pengendalian banjir dan juga pengamanan pesisir.
“Giant Sea Wall merupakan salah satu prioritas Presiden Prabowo, untuk melindungi pesisir Pantai Utara Jawa dari ancaman banjir rob, abrasi, dan land subsidence,” ujarnya.
Ia mengatakan, Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Kewilayahan akan menjadi sebagai leading koordinator, dan ditugaskan Presiden Prabowo Subianto untuk membentuk suatu badan otorita terkait Giant Sea Wall.
Kementerian PU dan Kementerian Infrastruktur dan Sumber Daya Air Belanda, memiliki kerja sama di bidang air di bawah naungan MoU on Water sejak 2000.
Saat ini, telah memasuki periode ke-5 dari kerja sama dengan pembaharuan MoU yang ditandatangani pada 2022 dan berlaku hingga 2027.
Pada pertemuan ini, dibahas kerja sama kedua belah pihak serta potensi kerja sama ke depan, termasuk kegiatan yang akan didanai dengan skema pinjaman dan hibah Pemerintah Belanda melalui Invest Internasional.
Dalam kesempatan ini, Dubes Gerritsen menyampaikan sejak 2008, Pemerintah Belanda telah terlibat dalam tahap awal perencanaan dan studi teknis proyek pengamanan pesisir utara Jawa melalui program National Capital Integrated Coastal Development (NCICD).
Ia juga menegaskan, komitmennya untuk mendukung implementasi berkelanjutan melalui pendekatan integratif yang mencakup solusi berbasis alam, perlindungan sosial, dan koordinasi lintas kementerian.
Di sampig itu, ia juga menyatakan, komitmen Pemerintah Belanda melalui lembaga pendanaan Invest International untuk mendukung program prioritas Indonesia.
“Invest International, melalui kerja sama dengan Kementerian Keuangan Indonesia, telah menyiapkan paket pendanaan senilai €300 juta dalam bentuk hibah dan pinjaman lunak untuk mendukung proyek-proyek strategis di sektor air, energi terbarukan dan pengelolaan sampah,” ungkapnya.
Baca Juga: Menteri Dody Terima Kunjungan Badan Bank Tanah Jajaki Peluang Pemanfaatan Lahan
Pendanaan ini, di antaranya direncanakan untuk untuk beberapa inisiatif prioritas, antara lain perlindungan pesisir Pantai, seperti di Demak dan Cirebon sebagai bagian dari inisiatif Giant Sea Wall, pembangunan instalasi pengolahan air gambut menjadi air minum di Riau dan Kalimantan Selatan, serta waste to energy di TPA Legok Nangka, Jawa Barat. “Kami sangat mengapresiasi kerja sama yang telah terjalin selama ini dan melanjutkannya dengan lebih baik,” pungkasnya.
Komentar