PARIMO, theopini.id — Pemerintah Daerah (Pemda) Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, mewaspadai potensi turunnya harga gabah akibat penumpukan hasil panen di sejumlah penggilingan.
Untuk itu, Bupati Parimo, H Erwin Burase meminta, Perum BULOG segera melakukan pembelian agar stabilitas harga di tingkat petani tetap terjaga.
Baca Juga: Produksi Gabah Kering Giling Kabupaten Parimo Ditargetkan 5-6 Ton
“Petani mulai mengeluh karena gabah menumpuk dan BULOG belum membeli. Jika dibiarkan, ini bisa memicu deflasi. Harga turun, petani merugi, dan produksi bisa terhenti,” kata Erwin saat menghadiri syukuran panen padi di Desa Kasimbar Palapi, Kecamatan Kasimbar, Rabu, 29 Oktober 2025.
Ia menegaskan, pentingnya menjaga keseimbangan antara produksi dan kebutuhan pasar agar harga beras tetap stabil.
Menurutnya, fluktuasi harga menjadi faktor utama yang memengaruhi inflasi maupun deflasi di daerah, sehingga perlu langkah cepat dari pihak terkait.
Untuk mengantisipasi dampak ekonomi bagi petani, Erwin mengatakan, Pemda Parimo akan memperkuat koordinasi dengan Perum BULOG dan pihak swasta, agar penyerapan gabah bisa dilakukan secara bertahap.
Selain itu, Pemda Parimo juga menyiapkan skema kerja sama antar koperasi, untuk memperluas pasar penjualan hasil panen.
“Kita akan jalankan pola kerja sama antar koperasi, business-to-business. Jika harga di daerah lain lebih tinggi, kita suplai ke sana agar harga di sini tetap stabil dan petani mendapat keuntungan,” ujarnya.
Selain membahas soal penyerapan hasil panen, Bupati Parimo juga membuka ruang dialog dengan perwakilan kelompok tani, untuk menampung aspirasi terkait kebutuhan alat pertanian dan dukungan infrastruktur.
Ia meminta kepala desa segera menyusun proposal, agar kebutuhan petani dapat dimasukkan dalam rencana anggaran 2026.
“Pemerintah sedang menyusun anggaran tahun depan. Kalau usulan sudah masuk dan disetujui DPRD, pelaksanaannya tinggal menunggu. Karena itu, saya harap kepala desa segera menyiapkan kebutuhan seperti alat pertanian dan hand traktor,” kata dia.
Baca Juga: Bulog Lakukan Aksi Nyata, Jemput Gabah Petani dengan Harga Rp6500
Erwin menambahkan, Kabupaten Parimo merupakan salah satu daerah penghasil beras terbesar di Sulawesi Tengah, dengan potensi pertanian dan perkebunan yang luas.
Olehnya, upaya menjaga harga gabah dan memperkuat rantai pasok menjadi prioritas, agar produktivitas petani tidak terganggu.
Baca berita lainnya di Google News


 
																						





Komentar