Antisipasi Omicron, Masyarakat Diminta Perketat Prokes

PALU, theopini.id – Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), meminta masyarakat untuk terus memperketat Protokol Kesehatan (Prokes), sebagai antisipasi penyebaran Covid-19 varian Omicron.

“Meskipun populasi orang disatu daerah telah di vaksin, memperketat Prokes harus tetap dilakukan, sebagai upaya menekan laju penularan,” ungkap Kepala Dinas Provinsi Sulteng, dr. I Komang Adi Sujendra, saat dihubungi di Palu, Senin, 20 Desember 2021.

Dia mengatakan, virus tersebut tetap berpotensi menginfeksi seseorang, meskipun telah menjalani vaksinasi, karena Heard Immunity (Kekebalan Kelompok) belum seluruhnya terbentuk.

Apalagi kata dia, varian Omicron bisa menghindari sistem imun, baik yang terbentuk secara alami dalam tubuh manusia, maupun dari penyuntikan vaksin. Kemudian, varian hasil mutasi itu, juga berpotensi menginfeksi kembali.

Dengan presentase vaksinasi Covid-19 ditingkat kabupaten yang belum seluruhnya tercapai, besar kemungkinan seseorang  pada populasi tersebut, terinfeksi.

Sehingga, masyarakat harus tetap melakukan proteksi diri, dengan menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas hingga Heard Immunity terbentuk.

“Sebenarnya, yang paling penting menyaring virus jangan sampai masuk ketubuh kita masker. Kalau vaksin itu setelah virus Covid-19 masuk ke dalam tubuh,” ujarnya.

Dia menyebut, presentase vaksinasi di Sulteng hingga 18 Desember 2021, telah mencapai diangka 64,8 persen atau 1.341.662 pada dosis pertama. Sementara dosis kedua, mencapai 36,6 persen.

“Saya optimis naik terus, karena semua daerah bersemangat meningkatkan laju capaian vaksinasi, termasuk di Parigi Moutong,” kata dia.

Menurut dia, daerah terkoneksi oleh alat trasportasi, yang membawa virus di dalam tubuh manusia. Sehingga, semakin besar kemampuan menggerakan orang dari satu pulau ke pulau lain, mengakibatkan meningkatnya mobilitas virus.

Guna melakukan pencegahan, perlu kebijakan pemerintah daerah, untuk menekan mobilitas masyarakat pada momen perayaan Natal dan Tahun Baru 2022.

“Varian Omicron memiliki sekian kali lipat lebih tinggi replikasia, dibandingkan varian Delta. Meskipun, memang belum ada bukti keparahan penyakit tersebut. Tetapi, virus itu memiliki kemampuan menginfeksi lebih tinggi dibandingkan varian Delta,” pungkasnya.

Laporan : Novita Ramadhan

Komentar