Pemda Parimo Penuhi Terget Vaksinasi Covid-19 70 Persen

PARIMO, theopini.id -Pemerintah Daerah (Pemda) Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah telah penuhi target vaksinasi Covid-19 diangkat 70,60 persen, per 28 Desember 2021.

“Menjelang akhir tahun, terget vaksinasi telah tercapai. Realisasi capaian terget itu, berkat bantuan seluruh pihak, khususnya Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda),” kata Kepala Dinas Kesehatan Parimo, Ellen Ludya Nelwan di Parigi, Rabu 29 Desember 2021.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Parimo, sasaran vaksinasi Covid-19 Parimo sebanyak 323.177 jiwa. Ia menyebut, warga yang telah melakukan vaksinasi dosis pertama sebanyak 228.179 jiwa atau 70.60 persen.

Dia menjelaskan, capaian vaksinasi tersebut sangat baik karena telah memenuhi target, meskipun vaksinasi dosis kedua masih di bawah angka 50 persen.

“Vaksinasi dosis kedua sudah dikuti kurang lebih 120.636 jiwa. Oleh karena itu pemerintah Parimo terus menggenjot guna mengejar angka vaksinasi dosis kedua,” ujarnya.

Sedangkan pada vaksinasi dosis ketiga bagi tenaga kesehatan, berada diangka 48,98 persen, atau sekitar 1.303 jiwa dari target sasaran 2.660 jiwa.

Menurut dia, capaian itu tidak terlepas dari peran serta para pihak, yang telah membantu Pemda mulai dari tingkat desa, kecamatan hingga kabupaten, untuk bersinergi mewujudkan percepatan target vaksinasi sesuai penetapan Pemerintah Pusat.

Dia pun mengapresiasi kepolisian, yang hingga kini tetap konsisten membatu Pemda mewujudkan capaian target.

Bahkan dalam program vaksinasi, institusi tersebut juga membagikan bingkisan kepada warga, sebagai upaya menarik kemauan warga untuk ikut berpartisipasi menyukseskan program penanganan Covid-19 lewat vaksinasi.

“Perintah selalu membuka diri dalam urusan vaksinasi. Parimo salah satu daerah di Sulawesi Tengah dengan jumlah penduduk cukup banyak, di tambah kondisi geografis yang panjang, namun kami terus berupaya hingga sasaran ini telah mencapai target,” kata Ellen.

Dia berharap, bagi tim vaksinator di kabupaten Parimo agar tetap menunjukkan profesionalitas dalam bekerja, memberikan pelayanan prima kepada warga, termasuk petugas kesehatan di Puskesmas, sebab pandemi belum berakhir.

“Layanan kesehatan harus menjadi nomor satu, apalagi saat ini ada virus mutasi varian baru Omicron yang perlu diwaspadai agar tidak terjadi klaster baru di daerah ini,” pungkasnya.

Laporan : Novita Ramadhan

Komentar