Menteri LHK Akui Pengelolaan Sampah di Indonesia Masih Bermasalah

Theopini.id – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya mengakui pengelolaan sampah di Indonesia masih bermasalah, mulai dari pembakaran sampah terbuka, pembuangan sampah sembarangan, sampai tak adanya pemanfaatan gas metan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

“Masih ada aktivitas penurunan sampah yang salah seperti pembakaran sampah terbuka, pembuangan sampah sembarangan. Kurang maksimal pengelolaan sampah, tidak adanya pemanfaatan gas metan di TPA dan daur ulang sampah kertas yang masih minim,” kata Siti dalam pidato yang dibacakan Wakil Menteri LHK, Alue Dohong di Peringatan Peduli Sampah Nasional 2022, dikutip dari CNNIndonesia, Senin 21 Februari 2022.

Siti mengatakan, sampah merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi terhadap emisi gas rumah kaca.

Menurutnya, sampah bukan hanya buruk secara estetika, melainkan menjadi penyebab kualitas kondisi lingkungan menurun.

Di sisi lain, kata Siti, gas metan yang dihasilkan dari TPA berjumlah signifikan dan berkontribusi besar dalam menciptakan gas efek rumah kaca.

“Jumlah signifikan gas metan yang dihasilkan dari TPA, sampah mengambil peran besar di dalam menciptakan gas efek rumah kaca,” ujarnya.

Terkait itu, Siti mengklaim pemerintah telah melakukan beberapa upaya. Salah satunya, yaitu dengan mengeluarkan Peraturan Presiden No 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga.

Dalam Perpres itu, produksi sampah di Indonesia ditargetkan dapat berkurang sampai 30 persen di 2025 mendatang. Selain itu, ia juga menyebut penanganan sampah untuk mengurangi emisi gas juga harus dilakukan secara bersama-sama.

“Penanganan sampah dengan rumah tangga tingkat RT, RW sampai kelurahan akan sangat baik dengan terkonsolidasi dengan penanganan sampah,” katanya.

Menurutnya, secara sistematis dengan persampahan dan kegiatan lainnya, seperti penghijauan di jalan lingkungan, dan lorong-lorong gang pemukiman akan menolong serta memberikan kontribusi penting kepada alam, dengan cara menahan emisi gas rumah kaca.***


Komentar