Harga Ayam Potong Masih Stabil, Migor Curah Naik Rp 30 Ribu per Liter

PARIMO, theopini.id – Harga ayam potong atau dikenal dengan sebutan ayam negeri di sejumlah pasar tradisional Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah belum menunjukan peningkatan. Namun, berbeda dengan harga Minyak Goreng (Migor), memasuki bulan suci Ramadan melonjok hingga Rp 30 ribu per liter. 

“Harganya masih stabil. Bahkan sebelum bulan suci Ramadan, harganya masih tetap seperti ini,” ungkap pedagang ayam potong di Pasar Sentral Tagunu, Kiki, Selasa 5 April 2022.

Menurutnya, ayam potong saat ini dijual dengan harga Rp 65 ribu hingga 70 ribu per ekor. Harga yang masih stabil saat ini, didukung dengan ketersediaan stok ayam yang masih terbilang aman.

“Kalau harga stabil begini, memang karena stok banyak. Kalau kurang atau langka, pasti harga naik,” kata dia.

Hanya saja, dia tidak dapat memastikan harga dan stok akan terus aman sepanjang bulan suci Ramadan. Sebab salah satu faktor kenaikan harga juga karena permintaan yang secara tiba-tiba meningkat.

“Biasanya harga akan naik jelang perayaan Idul Fitri, karena permintaan tiba-tiba meningkat. Sementara stok tidak memadai,” ujarnya.

Harga Minyak Goreng (Migor) Curah Naik Rp 30 Ribu per Liter

Berdasarkan pantauan theopini.id, berbeda dengan ayam potong yang cenderung stabil, harga Migor curah ditingkat pengecer dibandrol dengan harga Rp 30 ribu per liter.

“Kalau per liter harganya Rp 30 ribu. Dalam botol air mineral ukuran 1 liter setengah, dijual dengan harga Rp 40 ribu per liter,” jelas salah seorang pedagang di pasar Sentral Tagunu Parigi, Hasmi, Senin.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Muhammad Yasir mengatakan, pihaknya akan menindak lanjuti kenaikan harga Migor ditingkat pengecer.

Seharusnya Eceran harga tidak dibadrol dengan harga Rp 30 ribu per liter, melainkan Rp 20 ribu per liter berdasarkan kesepakatan.  Sebab, harga Eceran tertinggi di tingkat agen sebesar Rp 14 ribu per liter.

“Pengecer sudah dibijaksanai Rp 20 ribu per liter, karena alasan mereka transportasi.  Kalau yang mereka jual dalam kemasan botol air mineral itu bukan Migor curah, tapi mereka lain. Mana kemasannya? Karena harga Migor memang mahal,” tegasnya.

Dia meminta, pedagang tidak mengambil keuntungan lebih atas situasi kenaikan harga Migor saat ini. Sebab, pemerintah terus berupaya memberikan kemudahaan kepada masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya.

Komentar