JAKARTA, theopini.id – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terus mengingatkan pemerintah daerah (Pemda) agar meningkatkan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2022. Hingga menjelang akhir Juni, tercatat capaian realisasi APBD masih rendah.
“Realisasi belanja tersebut penting untuk menumbuhkan perekonomian dalam negeri. Presiden, selalu mengingatkan bahwa anggaran yang dimiliki pemerintah merupakan tulang punggung yang dapat menggerakkan perekonomian,” tegas Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri Suhajar Diantoro, saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Realisasi APBD Tahun 2022 secara virtual bersama Pemda, Senin, 20 Juni 2022.
Baca Juga : Kemendagri Dukung DKPP Jaga Integritas Penyelenggara Pemilu
Dia menyebutkan, sejumlah nominal alokasi belanja pemerintah, baik dari APBD maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang akan memacu pertumbuhan ekonomi. Selain belanja pemerintah, pemacu lainnya yakni adanya investasi baru dan berbagai kegiatan ekonomi yang terus bergerak.
“Kalau semua ini tidak kita gerakan secara simultan, maka target-target pembangunan tidak akan tercapai dengan baik,” kata Suhajar.
Dalam kesempatan itu, ia menampilkan capaian realisasi APBD di sejumlah daerah dari yang tertinggi hingga terendah.
Dia menunjukkan, adanya daerah yang berhasil mencapai realisasi tinggi, meski berada di wilayah dengan akses yang tidak mudah, dan fasilitas perbankannya tak banyak.
Baca Juga : Kemendagri Dorong Pemda Percepat Realisasi Realisasi APBD 2022
Oleh karena itu, lanjut Suhajar, tidak ada alasan bagi daerah masih memiliki capaian realisasi rendah, apalagi bagi daerah dengan akses dan fasilitas perbankan yang memadai.
“Apabila tahun anggaran itu dibagi 12, berarti sebulan itu harus 8 persen paling kurang, berarti kalau udah 5 bulan ya 40 persen (realisasi APBD-nya),” terangnya.
Komentar